TEMPO.CO, Seoul - Korea Selatan menutup dua reaktor nuklirnya setelah terungkap bahwa beberapa suku cadang yang digunakan tak diinspeksi dengan benar. Namun salah satu menteri Korsel, Hong Suk-woo mengatakan bagian yang tak diinspeksi dengan benar adalah bagian non-inti dan tak menimbulkan ancaman keamanan.
Bagian yang dipersoalkan antara lain sekering, kipas pendingin, dan saklar listrik yang tidak memiliki sertifikat yang dibutuhkan oleh industri nuklir. "Dengan ditutupnya reaktor ini artinya Korsel menghadapi kekurangan pasokan listrik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan berlangsung selama beberapa bulan," kata Hong.
Bagian-bagian yang dipersoalkan bisa digunakan untuk industri lain, namun "haram" untuk industri nuklir. Seluruh komponen yang akan digunakan dalam sebuah reaktor nuklir harus lulus uji dan mengantongi sertifikasi internasional untuk penggunaan bagi pembangkit listrik tenaga nuklir.
Hampir semua bagian itu digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Yeonggwang, di Korsel barat daya. Dia mengatakan bagian senilai US$ 750 ribu ini bersumber dari delapan pemasok sejak tahun 2003.
Saat ini, Korsel memiliki 23 reaktor nuklir, yang memasok 35 persen kebutuhan listrik negara itu. Upaya pemerintah untuk memperluas industri nuklirnya mendapat perlawanan keras dari masyarakat.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya