TEMPO.CO, Paris - Sebuah tim ahli medis dan forensik akan tiba di Ramallah, Tepi Barat, pada 24 November, untuk menggali makam dan meneliti kerangka jenazah mantan pemimpin PLO Yasser Arafat. Rencana penggalian itu muncul setelah janda Arafat, Suha, meminta hakim di Prancis untuk meluncurkan penyelidikan pembunuhan dalam kematian suaminya.
Ia melakukan upaya hukum setelah para ilmuwan Swiss yang menganalisis barang-barang suaminya mengatakan, Juni, bahwa mereka menemukan Polonium-210 yang mematikan dalam dosis "sangat tinggi" pada pakaiannya. Polonium-210 diketahui sebagai racun yang juga digunakan untuk membunuh mantan agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko.
Otoritas Palestina sekarang telah memberikan persetujuan akhir bagi penggalian itu, sehingga tes lebih lanjut dapat dilakukan. Pengacara Suha, Pierre-Olivier Sud, mengatakan kepada media Prancis bahwa Suha ingin mengetahui kebenaran dan keadilan harus ditegakkan.
"Dia dan keluarganya ingin kebenaran dan tak ada pamrih apa-apa kecuali kebenaran. Tidak terkait dengan eksploitasi ideologi atau politik," katanya.
Suha juga mengatakan kepada saluran TV Arab Al Jazeera, Juli, bahwa AS dan Israel telah menganggap suaminya sebagai "penghalang bagi perdamaian". "Saya ingin dunia mengetahui kebenaran tentang pembunuhan Yasser Arafat," katanya.
Arafat "dipenjara" oleh Israel di markasnya di Ramallah ketika ia jatuh sakit pada Oktober 2004. Dia diterbangkan ke rumah sakit militer Percy di dekat Paris, dan mengatakan kepada pembantunya sebelum ia pergi, "Insya Allah, saya akan kembali."
Tapi kurang dari satu bulan setelah tiba, ia koma dan meninggal pada 11 November 2004. Dokter yang merawatnya mengatakan pada saat itu ia meninggal karena gangguan pembekuan darah dan sama sekali tak mengatakan dia keracunan.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
SMS Inisial Anggota DPR ''Tukang Peras''
Anggota DPR ''Palak'' BUMN, Apa Kata Aria Bima
SMS DPR Pemeras Disebar? Dahlan Menjawab
Berita terkait
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel
27 Januari 2021
Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.
Baca SelengkapnyaGara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika
1 Januari 2018
Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Baca SelengkapnyaMesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina
18 September 2017
Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.
Baca SelengkapnyaHamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat
4 September 2017
Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.
Baca SelengkapnyaIsrael Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara
30 Agustus 2017
PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.
Baca SelengkapnyaForum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina
2 Agustus 2017
mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.
Baca SelengkapnyaMasjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina
29 Juli 2017
DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaDin Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina
28 Juli 2017
Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.
Baca SelengkapnyaPresiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel
22 Juli 2017
Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.
Baca Selengkapnya