Badai Sandy, Semua Sekolah di New York Libur  

Reporter

Selasa, 30 Oktober 2012 11:41 WIB

Lower Manhattan tampak gelap selama Badai Sandy menerjang, pada hari Senin (29/10), dilihat dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat. AP/Bebeto Matthews

TEMPO.CO, New York - Badai Sandy yang menerjang sejak Senin dini hari, 29 Oktober 2012, membuat Wali Kota New York, Michael Bloomberg, mengeluarkan kebijakan menutup seluruh sekolah pada Senin dan Selasa, 29-30 Oktober 2012. "Dengan penutupan sekolah di seluruh distrik, itu artinya meliburkan 1,1 juta siswa," tulis kanal berita Wall Street Journal, Senin, 29 Oktober 2012.

Kata Bloomberg, tidak ada alasan membiarkan para pelajar pergi sekolah. Badai Sandy telah mengancam New York dengan gelombang laut setinggi 11 meter. "Kami juga tidak yakin bila Selasa nanti aktivitas warga sudah bisa normal lagi," ujarnya.

Sejak Sandy datang, New York tidak hanya menutup sekolahannya. Kereta bawah tanah, bus, dan kereta api komuter juga dinon-aktifkan selama badai menerjang. Bahkan, Gubernur New York, Andrew Cuomo, memperkirakan hantaman terburuk dari badai Sandy bakal terjadi di Senin malam. "Karena rawan banjir, dua terowongan kunci di Manhattan akan ditutup pada Senin sore," ujarnya.

Menurut situs Washington Post, hantaman badai Sandy di New York telah memporak-porandakan kota itu. Sejumlah jalan di Brooklyn, Lower Manhattan, serta landasan pacu Bandara Internasional LaGuardia terendam banjir. Sedangkan derek kontruksi gedung pencakar langit membengkok akibat embusan Sandy. "Bahkan beberapa lajur kereta bawah tanah banjir setinggi 4 meter," tulis Washington Post.

Berdasarkan berita dari CNN, kerusakan juga terjadi di pelabuhan Atlantic City, New Jersey, akibat diterjang ombak laut. Jalan di sepanjang Rehoboth Beach, Delaware juga tertutup banjir. Air laut menerjang perumahan di daerah Scituate, Massachusetts. "Bahkan beberapa dinding gedung apartemen di New York jebol akibat embusan badai Sandy," tulis situs berita CNN.

Di hari pertama menerjang, Sandy telah menewaskan satu warga New York. Yakni seorang lelaki di kawasan Flushing, Queens. Ia meninggal karena tertimpa pohon roboh di dekat rumahnya. "Kondisi ini memaksa pemerintah menutup bandar udara serta mliburkan pekerja federal dan pegawai negeri," tulis Washington Post.

CORNILA DESYANA

Baca juga:
Obama Lebih Peduli Dampak Badai Ketimbang Pemilu
Topan Sandy, Obama -Romney Batalkan Kampanye
''Sambut'' Badai Sandy, Obama Minta Semua Waspada

Badai Sandy Batalkan Ribuan Penerbangan di AS

Foto-foto Kedatangan Sandy, New York Gelap Gulita

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya