Rohingnya Kembali Memanas  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 27 Oktober 2012 14:45 WIB

Massa dari Dompet Dhuafa berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta, Kamis (26/7). Dalam unjuk rasa tersebut mereka menyerukan agar pemerintah Indonesia menggalang solidaritas dunia untuk perdamaian dan mendesak ASEAN untuk aktif dalam persoalan Rohingnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan komunal antara kelompok muslim dan Buddha di bagian barat Myanmar kembali pecah. Sedikitnya 67 orang terbunuh dalam kekerasan komunal Jumat kemarin itu. Media negara tersebut menyebutkan setidaknya 2.000 rumah dan delapan bangunan keagamaan hancur dalam kasus kekerasan tersebut. Hampir 100 orang pun terluka.

Juru bicara negara bagian Rakhine, lokasi bentrokan, sempat mengungkapkan jumlah korban tewas sebanyak 112, namun direvisi karena ada kekeliruan penghitungan.

Sementara itu, situasi kawasan Ramree sudah tenang pada Sabtu pagi ini. Namun, bentrokan kemarin membuat warga menjadi waswas. "Warga sangat takut oleh serangan kilat komunitas muslim karena kehadiran aparat keamanan sangat sedikit. Kami tidak merasa aman. Kami ingin Bengali pindah dari komunitas Rakhine,'' kata Kyaw Win, 30 tahun, warga setempat.

Warga Rakhine lebih memilih menggunakan nama Bengali untuk Rohingnya, yang mereka katakan sebagai satu kelompok etnis. Kyaw Win mengatakan beberapa rumah telah dibakar, namun dilaporkan tak ada korban jiwa.

Pada Juni lalu, kekerasan etnis di Rakhine menewaskan 90 orang dan menghancurkan lebih dari 3.000 rumah. Sejak itu, sekitar 75 ribu orang tinggal di penampungan. Pemerintah setempat pun telah memberlakukan jam malam di beberapa daerah sejak Juni, dan diperluas sejak terjadinya kekerasan susulan.

Sampai kini ketegangan masih menghantui daerah tersebut. Pemerintah setempat dianggap gagal menemukan solusi jangka panjang bagi dua komunitas di daerah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan demokrasi yang masih muda di Myanmar bisa "rusak berat" oleh bentrokan. "Ketidakpercayaan melebar di antara masyarakat sedang dieksploitasi oleh unsur-unsur militan dan kriminal, menyebabkan skala besar hilangnya nyawa manusia," kata juru bicara Ban Ki-Moon, Sekjen PBB, Jumat lalu.

AL JAZEERA | WANTO

Berita Terpopuler
Fitnah, Kata Cina Soal Artikel Kekayaan Wen Jiabao

Eksekutif Minyak Inggris Ditembak Mati di Belgia

Ikan Fukushima Terkontaminasi Nuklir

Medali Olimpiade yang Dicuri Dikembalikan Via Pos

Berencana Santap Tersangka, Polisi Ini Diadili

Dalam Sepekan, Empat Pria Tibet Bakar Diri

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya