Ikan Fukushima Terkontaminasi Nuklir

Reporter

Sabtu, 27 Oktober 2012 03:01 WIB

Masataka Aoki (kanan), seorang pekerja sukarela yang pernah bekerja sebagai insinyur perencana nuklir, membaca alat pengukur radiasi, saat acara 'bersih-bersih' radiasi yang diadakan seorang pendeta Zen bernama Koyu Abe. Abe mengadakan acara ini untuk meringankan beban dan menghibur warga yang terkena dampak bocornya reaktor Fukushima akibat bencana gempa dan tsunami tahun lalu. Foto diambil 5 Februari 2012. REUTERS/Yuriko Nakao

TEMPO.CO , Jakarta: Sesuai peraturan pemerintah Jepang, sekitar 40 persen ikan yang ditangkap dekat Fukushima dianggap tak layak dikonsumsi manusia. Ahli kimia laut Amerika Serikat, Ken Buesseler telah mengkaji data itu dan dipublikasikan di jurnal Science pekan ini.

Ia mengatakan mungkin ada dua sumber kontaminasi yang tak kunjung hilang. "Ada kebocoran ke laut dari polusi air tanah di bawah Fukushima. Dan kontaminasi itu berada di lapisan sedimen jauh dari pantai," ujar Buesseler. Menurut dia, masalah ini akan menjadi perhatian selama beberapa dekade ke depan.

Buesseler berafiliasi dengan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) Amerika Serikat. Evaluasinya mencakup data yang dikumpulkan oleh Departemen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang selama 1 tahun. Catatan bulanan memperlihatkan tingkat caesium radioaktif secara detail yang ditemukan dalam ikan dan produk makanan laut lainnya tak lama setelah gempa bumi pada Maret 2011 di Tohoku. Gempa itu memicu tsunami dan menyebabkan krisis Fukushima.

Isotop cesium -134 dan 137 dapat ditelusuri langsung dari pembangkit listrik yang telah lumpuh. Pemerintah Jepang menggunakan informasi ini untuk memutuskan apakah lima pantai sepanjang pantai timur perfektur, termasuk Fukushima, harus dibuka atau ditutup.

Cesium tidak biasanya tinggal di jaringan ikan air asin untuk waktu yang lama. Rata-rata beberapa persen per hari harus kembali mengalir ke air laut. Sehingga, fakta bahwa ikan-ikan ini terus terkontaminasi dalam level tinggi, maka menunjukkan sumber pencemaran belum benar-benar berhenti.

Bagi peneliti WHOI, dasar laut menjadi tempat penampungan utama untuk polutan cesium ini. "Anda tahu jenis ikan yang hidup di dasar laut, seperti kepiting, kerang tampaknya akan meningkatkan akumulasi isotop cesium. Karena habitat mereka di dasar laut," ujar Buesseler.

Buesseler juga menegaskan bahwa sebagian besar ikan yang ditangkap di lepas pantai timur laut Jepang layak untuk dikonsumsi manusia. Dan sementara angka 40 persen tangkapan aman di prefektur Fukushima mungkin terdengar mengkhawatirkan. Tetapi jumlah itu sedikit menyesatkan.

April lalu, pemerintah Jepang berusaha memberi batasan kepada masyarakat akan batas maksimum kontaminasi yang diizinkan untuk dikonsumsi. Angka batasan itu menurun. Konsentrasi radioaktif maksimum yang diizinkan dalam ikan dan produk ikan dari 500 bacquerels/kg menjadi 100 Bq/kg basah.

BBC | ISMI WAHID

Berita lain:
Bo Xilai Dicoret dari Keanggotaan di Parlemen

Putin Sebut Media Barat Munafik

Korban Pelecehan Seks Jimmy Savile 300 Orang

Kata Assange, Kini Ia Bak Hidup di Ruang Angkasa

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya