Arab Saudi Buka Lowongan Polisi Syariah Wanita  

Reporter

Jumat, 19 Oktober 2012 16:33 WIB

Beberapa perempuan Arab antre membeli makanan cepat saji di tempat yang telah ditentukan bagi mereka di kawasan Aziziah, Mekkah, Arab Saudi, (16/10). ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi akan merekrut wanita menjadi anggota pasukan Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Maksiat atau polisi syariah. Pemerintah akan membentuk satu unit pasukan yang semua anggotanya wanita.

Seperti dilansir Telegraph, Kamis, 18 Oktober 2012, keputusan itu untuk menjawab kritik atas penegakan syariat Islam yang dinilai terlalu keras. “Sekarang, kami membutuhkan wanita untuk bekerja bagi Komisi. Mereka akan bekerja terpisah dari pria di bawah pengawasan langsung divisi yang otonom,” ujar presiden Komisi, Sheikh Abdullatif al-Sheikh, kepada tabloid Okaz.

Reformasi itu dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Para polisi wanita tersebut nantinya dilarang menjalin kontak dengan anggota pria. Mereka akan mendapat perintah beroperasi di zona yang dirancang khusus untuk wanita. Mereka bertanggung jawab kepada atasan yang seluruhnya pria.

Aktivis wanita bawah tanah tampaknya bakal menyambut perkembangan radikal ini. Reformasi ini merupakan salah satu langkah Raja Abdullah untuk meningkatkan peluang bekerja bagi wanita. Hanya separuh dari wanita Arab Saudi bekerja di luar rumah karena adanya larangan wanita mengerjakan sejumlah pekerjaan. Mereka hanya diizinkan bekerja atas izin dari seorang wali pria.

Tahun lalu, Raja Abdullah mengizinkan wanita bekerja di toko pakaian dalam, tetapi belum mengizinkan wanita menyetir. Larangan menyetir ini menyebabkan banyak wanita tak bisa bekerja karena tak bisa ke luar rumah.

Gara-gara Musim Semi Arab yang merebak di sejumlah negara Arab, Raja Abdullah tak mau direcoki tindakan buruk polisi syariah. Mereka sering memukul dan memerintahkan penahanan setiap pelanggar syariat Islam, meski pelanggarannya sangat kecil.

Namun, awal bulan ini, Sheikh Abdullatif, yang diangkat oleh raja pada Januari lalu, mengumumkan bahwa pasukan polisi wanita dilarang menahan dan memeriksa para tersangka.

TELEGRAPH | SAPTO YUNUS

Berita terpopuler lainnya:

Pianis Turki Diadili karena Penghinaan Agama
Kata Artis Hollywood Soal Debat Obama Vs Romney

Kondisi Fidel Castro Kian Parah

28 Ribu Orang Hilang di Suriah

Serangan Jet Tempur Suriah Bunuh 23 Anak

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya