Banjir di Nigeria, Sedikitnya 300 Orang Meninggal
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 18 Oktober 2012 13:18 WIB
TEMPO.CO, Abuja - Sedikitnya 300 orang dinyatakan meninggal dan satu juta lainnya kehilangan tempat tinggal akibat banjir yang disebabkab hujan lebat di Nigeria. Keterangan tersebut disampaikan koordinator Bencana Nigeria kepada pers, Selasa, 17 Oktober 2012.
Hujan deras yang turun di sebelah utara negara mengakibatkan dua sungai besar di Nigeria tak sanggup menampung luapan air. Selanjutnya air bah menggenangi kawasan negara di bagian selatan penghasil minyak itu.
Rakyat Nigeria menyalahkan pemerintah karena dianggap tidak tanggap atas bencana dan penderitaan mereka. "Otoritas tidak melakukan evakuasi atau menyediakan tempat penampungan korban banjir, bahkan memberikan peringatan dini atas banjir yang bakal terjadi lebih dahsyat lagi di tahun ini."
Pada September 2012 lalu, Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) melaporkan, selama ini, sekitar satu juta orang telah meninggal akibat banjir. NEMA mengatakan, bencana ini bakal lebih dahsyat jika bendungan Danau Nyos di Kamerun kolaps. Ini karena bendungan tersebut bakal menggelontorkan 55 juta meter kubik air ke seluruh pojok negeri.
Menurut Direktur Jenderal NEMA, Muhammed Sani-Sidi, bendungan itu bisa saja kolaps akibat erosi yang ditimbulkan hujan terus-menerus, angin, dan debit air bendungan, atau bencana erupsi gempa.
"Air bah dari bendungan itu akan menggelontor antara perbatasan Kamerun dan Sungai Benue, 50 kawasan permukiman, termasuk Katsina-Ala, Kashimbilla, Waya, Manga, Gamovo, Andie, Terwegh, dan 15 ribu hektare tanah pertanian bakal terendam banjir," katanya.
AL JAZEERA | CHOIRUL