Debat Putaran Kedua, Obama Melawan Balik

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 17 Oktober 2012 10:37 WIB

Kandidat presiden Amerika Serikat Mitt Romney (kanan) dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbicara dalam waktu yang bersamaan dalam debat kampanye presiden AS yang kedua di Hempstead, New York, Amerika Serikat, Senin (16/10). REUTERS/Jim Young

TEMPO.CO, Jakarta - Debat putaran kedua calon presiden Amerika Serikat yang selesai pada Rabu, 17 Oktober 2012, pukul 09.45 WIB, menunjukkan perlawanan dari inkumben Barack Obama. Obama yang pada debat putaran pertama 4 Oktober tampak tertekuk melihat agitasi dari calon Partai Republik Mitt Romney, tadi menunjukkan tajinya.

"Gubernur Romney mengatakan dia punya lima rencana utama, dia tak punya itu," ujar calon presiden dari Partai Demokrat dalam debat yang berlangsung di Universitas Hofstra, New York. Menurut Obama, rencana Romney hanyalah satu. "Yaitu memastikan para orang-orang berkuasa untuk bermain dengan aturan yang berbeda," kata dia dalam pembukaan debat yang langsung memanaskan situasi.

Mereka pun saling menginterupsi selama debat. Romney yang juga mantan Gubernur Massachusett ini menunjukkan ketidaknyamannya ketika mendapat potongan bicara. "Anda akan punya waktu sendiri, saya sedang berbicara," ujar pria 65 tahun ini. Romney pun mengeluhkan situasi ini kepada moderator debat, yaitu pembawa acara CNN Candy Crowley.

Debat kali ini belum juga menggoyahkan swing voter untuk menentukan calon. Pemilihan akan berlangsung tiga pekan lagi. Para pemilih bebas ini adalah penonton yang juga panelis para kandidat di debat putaran kedua.

Romney menuduh Obama bertanggung jawab dalam kenaikan harga minyak. Presiden berkulit hitam ini pun membantah: "Itu tidak benar, Gubernur Romney, itu sangat tidak benar." Obama pun membantah ulasan Romney tentang rencana pajak. Menurut dia, yang digambarkan Romney pada debat putaran satu adalah kepalsuan.

"Saya tidak akan memotong pajak orang kaya, saya justru akan memotong kaum menengah," ujar pria 65 tahun ini. "Bagi saya ini soal pekerjaan, saya ingin ekonomi tumbuh lagi." Obama mengungkapkan rencana pajaknya diperkirakan menghabiskan biaya hingga US$ 5 miliar. "Tapi saya tidak akan menghentikan program Big Bird dan memotong kebijakan keluarga berencana"

Big Bird, tokoh dalam Sesame Street, menjadi isu yang kontroversial dalam debat pertama. Sebab, Romney mengatakan akan memotong anggaran yang tidak perlu seperti acara Big Bird untuk anak-anak. Menurut Obama, nilai itu tidak signifikan. Ia justru memilih menurunkan pajak untuk kaum kelas menengah.

Format debat kali ini diubah lebih interaktif. Sehingga kandidat mudah bergerak mendekati penonton dan moderator. Penonton yang hadir dalam ruangan adalah mayoritas swing voter dari kawasan Long Island sekitar Hofstra.


ABC | WASHINGTON POST | DIANING SARI

Berita Terpopuler
Gambar Kondisi Terkini Suriah, Kartunis Ditahan

Lukisan Van Gogh di Museum Belanda Dicuri

Wanita Asal Medan Lolos dari Hukuman Gantung

Dua Obat Lagi Dikaitkan Wabah Meningitis di AS

Spanyol Tangkap 80 Anggota Mafia Cina

Lukisan Picasso Raib dari Museum Belanda

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

5 November 2020

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.

Baca Selengkapnya