Radovan Karadzic Bantah Lakukan Kejahatan Perang

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 17 Oktober 2012 07:56 WIB

Radovan Karadzic/Reuters

TEMPO.CO, Den Haag - "Saya seharusnya dihargai untuk semua hal baik yang telah saya lakukan," kata mantan pemimpin Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, di depan pengadilan kriminal internasional di Belanda. Ia mengatakan dirinya harus dihargai untuk "mengurangi penderitaan".

Memulai pembelaannya di pengadilan ICC di Den Haag, Karadzic berkata bahwa ia adalah seorang "pria toleran" yang berjuang mewujudkan perdamaian di Bosnia. Karadzic ditangkap di Beograd pada 2008 setelah hampir 13 tahun dalam pelarian.

Dia menghadapi 10 dakwaan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang pada 1990-an, termasuk pembantaian Srebrenica dan pengepungan Sarajevo.

Lebih dari 7.000 orang Bosniak (Muslim Bosnia) laki-laki dan anak laki-laki tewas di Srebrenica dalam kekejaman terburuk di Eropa sejak akhir Perang Dunia II. Selama pengepungan 44 bulan Sarajevo lebih dari 12.000 warga sipil tewas.

Dia mulai pernyataan panjang pribadinya dengan mengatakan bahwa ia telah melakukan "segalanya dalam kekuasaan manusia untuk menghindari perang dan untuk mengurangi penderitaan manusia". Dia bersikeras bahwa tidak ada sejarah konflik antar kelompok etnis di Serbia.


Dia juga mengkritik liputan media sebagai bias dan diperdebatkan jumlah resmi korban perang. Menurutnya, angka sebenarnya korban perang adalah tiga sampai empat kali lebih sedikit. Lebih dari 100.000 orang tewas, menurut angka resmi.

"Dengan berjalannya waktu kebenaran ini akan lebih kuat dan lebih kuat, dan tuduhan dan propaganda, kebohongan dan kebencian, akanmelebih lemah dan lebih lemah," katanya.

Salah satu tuduhan yang dihadapi oleh mantan pemimpin Serbia Bosnia ini adalah bahwa ia mengadopsi strategi militer dengan menggunakan penembak jitu dan serangan bom terhadap penduduk sipil dari Sarajevo.

Karadzic mengatakan bahwa setiap bom yang jatuh pada Sarajevo "menyakiti saya secara pribadi". tetapi ia mengeluh bahwa serangan terhadap sebuah pasar pada Februari 1994 sebagai "orkestra tak tahu malu". Ledakan itu meninggalkan 68 orang tewas dan saksi mata menggambarkan melihat orang terkoyak-koyak oleh ledakan.

Wartawan BBC di Den Haag mengatakan banyak korban dan keluarga korban perang ini telah melakukan perjalanan dari Bosnia untuk melihat sidang dari orang yang mereka anggap paling bertanggung jawab atas penderitaan mereka. Setiap pernyataan Karadzic diteriaki dengan nada jijik.

Pada bulan Juni, satu tuduhan genosida atas Karadzic - berkaitan dengan pengusiran paksa ratusan ribu non-Serbia dari kota-kota dan desa-desa di Bosnia - digugurkan. Tapi ia gagal dalam usahanya untuk menggugurkan tuduhan lain terhadap dirinya.

Mantan komandan militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, juga diadili di Den Haag.

BBC | TRIP B

Berita terkait

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

10 Juli 2020

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

Argo menambahkan pemerintah Serbia bersedia bekerja sama menangkap Maria Lumowa karena memiliki kedekatan dengan Indonesia

Baca Selengkapnya

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

22 Agustus 2017

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

Serbia menarik pulang seluruh staf kedutaannya dari Macedonia setelah menerima informasi tentang rencana serangan terhadap kepentingan Serbia di sana.

Baca Selengkapnya

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

3 April 2017

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

Perdana Menteri Aleksandar Vucic, yang dikenal sebagai kroni Rusia, memenangi pemilihan presiden Serbia, Ahad waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Serbia Pilih Presiden Baru  

2 April 2017

Serbia Pilih Presiden Baru  

Lembaga survei memprediksi Vucic meraih kemenangan dengan mudah pada babak pertama lantaran partai oposisi terbelah.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

24 Maret 2016

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

Dia didakwa menjadi otak pembantaian 8.000 muslim pada 1995 setelah pasukan Serbia menguasai Srebenica, kawasan yang dinyatakan aman oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

12 November 2015

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

Wamenlu minta Presiden Serbia memberikan pengurangan tarif bagi ekspor RI dan kemudahan serta perlindungan bagi investor RI.

Baca Selengkapnya

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

9 November 2015

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

Dua karyawan Kedutaan Besar Serbia dilaporkan diculik di pantai Sabratha, Libya, ketika sedang berkonvoi menuju Tunisia.

Baca Selengkapnya

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

4 Agustus 2015

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

Polisi kini telah menyita mesin lotre, bola, dan perangkat lunak komputer.

Baca Selengkapnya

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

22 Maret 2015

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

Saat petaka datang, Jana Djuric, gadis Serbia berusia 15 tahun, sedang mendengarkan lagu One Direction.

Baca Selengkapnya

Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno  

29 November 2014

Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno  

Bunker ini mampu menahan serangan bom nuklir berkekuatan 20 kiloton, lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

Baca Selengkapnya