SBY Ucapkan Belasungkawa untuk Norodom Sihanouk  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 15 Oktober 2012 18:22 WIB

Norodom Monineath Sihanouk memberikan penghormatan di depan foto suaminya, Mantan Raja Kamboja, Norodom Sihanouk, yang mangkat di Beijing, Cina (15/10). REUTERS/Xinhua/Lan Hongguang

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya mantan Raja Kamboja, Norodom Sihanouk. "Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya ucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Raja Norodom Sihanouk. Saya telah mengirim surat hari ini kepada Raja Norodom Sihamoni maupun Perdana Menteri Hun Sen," kata Yudhoyono dalam keterangan persnya di kantor Presiden, Senin, 15 Oktober 2012.

Selain melalui surat, dirinya juga akan mengucapkan langsung ungkapan duka-citanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kamboja pada November. Bulan depan, SBY akan mengikuti pertemuan KTT ASEAN dan KTT Asia Timur di Pnom Penh, Kamboja. "Kamboja tahun ini adalah Ketua ASEAN," kata dia.

Apalagi, Norodom Sihanouk dikenang sebagai sahabat cukup dekat dari pemimpin-pemimpin Indonesia. Sihanouk dikenal berperan memperkokoh hubungan bilateral Indonesia-Kamboja."Hubungan pribadi beliau dengan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, dan para pemimpin dahulu baik sekali," kata dia.

Bagi Indonesia, Yudhoyono melanjutkan, Shanouk dikenang sebagai negarawan sejati, pemersatu yang telah berperan dalam menjaga keutuhan dan memajukan Kamboja. "Beliau menjadi pelaku sejarah, dalam masa kemerdekaan Kamboja pada 1950an dan juga berperan dalam menjaga keutuhan Kamboja ketika menghadapi permasalahan internal pada 1970-an," kata dia.

Norodom Sihanouk, bekas Raja Kamboja, meninggal dunia di sebuah rumah sakit di ibu kota Cina, Beijing, setelah mendapatkan serangan jantung. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kesehatan pria berusia 89 tahun ini dikabarkan terus memburuk. Sihanouk naik takhta pada 1942. Dia memimpin Kamboja hingga negeri ini merdeka dari penjajahan Prancis pada 1953.

Kendati lama tinggal di pengasingan dan turun takhta pada 2004 akibat dibekap berbagai penyakit, dia merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar di dalam negeri.

Sihanouk turun takhta pada 2004. Posisinya sebagai raja digantikan putra mahkota, Raja Norodom Siharmoni. "Kematiannya membuat rakyat Kamboja kehilangan," kata asisten dan keluarga dekat Pangeran Sisowath Thomico. "Sesungguhnya Raja Sihanouk bukan milik keluarga, tetapi dia milik rakyat Kamboja dan sejarah."

Jenazah mendiang diharapkan tiba di Kamboja untuk pemakaman kenegaraan di Istana Kerajaan di Phnom Penh. "Raja Sihamoni terbang ke Beijing untuk menjemput jenazah mendiang," ujar juru biara pemerintah Kamboja.

Sebuah pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Cina menyebutkan bahwa Sihanouk merupakan seorang sahabat yang sangat besar bagi rakyat Cina

Sihanouk dilahirkan pada 1922. Dia merupakan anak tertua pasangan Raja Norodom Suramarit dan Ratu Kossamak. Semasa belia, dia menempuh pendidikan di sekolah Prancis di Saigon dan di Paris. Ketika Nazi Jerman menguasai Prancis, Norodom Sihanouk dinobatkan sebagai Raja Kamboja, menggantikan ayahnya, kendati saat itu baru berusia 18 tahun. Setelah itu, dia berjuang melawan Prancis untuk memerdekakan Kamboja.

ARYANI KRISTANTI

Terpopuler:

Miyabi, Dokter Gadungan di 13 Rumah Sakit

Presiden Mauritania Tak Sengaja Tertembak

Norodom Sihanouk Meninggal Jelang Ultah ke-90

Turki Larang Semua Penerbangan Suriah

Tiga Bintang K-Pop Pilihan Kandidat Presiden Korea

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya