Bocah Pakistan yang Tertembak, Dikirim ke Inggris  

Reporter

Senin, 15 Oktober 2012 14:16 WIB

Pelajar Pakistan Malala Yousufzai dibawa ke luar rumah sakit di Rawalpindi, Pakistan, Senin (15/10). REUTERS/Inter Services Public Relations via Reuters TV

TEMPO.CO, Islamabad - Gadis malang Pakistan, Malala Yusufzai, yang menjadi korban penembakan Taliban dikirmkan ke Inggris untuk mendapatkan perawatan medis. Demikian juru bicara militer Pakistan kepada pers, Senin, 15 Oktober 2012.

Juru bicara mengeluarkan pernyataan, Senin, bahwa siswi sekolah yang berusia 14 tahun itu ditembak militan Taliban karena mengutuk pelarangan sekolah bagi kaum perempuan dan harus tinggal di rumah. Ia akan mendapatkan perawatan intensif untuk memulihkan keadaan fisik dan psikologis.

Untuk membawa Malala, pemerintah Uni Emirat Arab menyediakan sebuah ambulans udara yang diberangkatkan dari Islamabad menuju Inggris.

"Panel dokter memberikan rekomendasi bahwa Malala harus mendapatkan perawatan intensif di Inggris karena memiliki fasilitas perawatan memadai bagi anak-anak," juru bicara menambahkan.

Seorang sumber di rumah sakit mengatakan, Malala yang ditembak di bagian kepalanya dalam kondisi kritis. "Peluangnya tipis untuk bisa disembuhkan." Sumber yang tak bersedia namanya disebut ini menambahkan, "Peluang hidup Yousafzai sangat tipis.Wajah dan kepalanya bengkak, wajahnya gosong."

Militer Pakistan dalam keterangan pers, Sabtu, 13 Oktober 2012, mengatakan, kondisi Malala stabil. "Dia stabil dan perkembangan kesehatannya sangat bagus. Kemungkinan diberangkatkan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan intensis masih dipertimbangkan."

Yousafzai ditembak gara-gara mengkampanyekan hak-hak bagi kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan. Kasus penembakan ini mendapatkan kecamatan dari selutuh dunia. Otoritas Pakistan telah menyiapkan hadiah US$ 100 ribu atau sekitar Rp 960 miliar untuk menangkap pelaku penyerangan.

AL JAZEERA | CHOIRUL




Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya