Nobel Perdamaian Jatuh ke Tangan Uni Eropa

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 13 Oktober 2012 05:35 WIB

AP/Yves Logghe

TEMPO.CO , Oslo - Nobel Perdamaian tahun ini tidak diberikan kepada sosok perorangan maupun sekelompok tokoh penggerak perdamaian. Komite Nobel Norwegia telah memutuskan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian 2012 diberikan kepada Uni Eropa.

"Perserikatan selama lebih dari enam dekade berkontribusi bagi kemajuan perdamaian dan rekonsiliasi, demokrasi dan hak asasi manusia di Eropa," ujar Komite Nobel, dalam keterangan persnya, Jumat 12 Oktober 2012.

Selama berkecamuknya perang dunia, Komite Nobel telah memberikan sejumlah penghargaan kepada orang-orang yang berupaya mewujudkan rekonsiliasi antara Jerman dan Prancis, dua negara besar yang telah berperang tiga kali selama tujuh dekade. Sejak 1945, rekonsiliasi antara kedua negara menjadi kenyataan.

"Ini menunjukkan bagaimana, melalui upaya baik dan membangun saling percaya, musuh sejarah dapat menjadi mitra dekat," ujar Komite Nobel. Hari ini perang antara Jerman dan Prancis tidak terpikirkan akan kembali terjadi.

Komite mencatat Perang Dunia Kedua, yang menyengsarakan sebagian besar rakyat Eropa, berdampak pada tuntutan terbentuknya Eropa yang baru. Sejak itulah Uni Eropa mulai dibentuk untuk mempersatukan negara-negara di Benua Biru.

Pada dekade 1980-an, Yunani, Spanyol dan Portugal bergabung melengkapi Uni Eropa. Pengenalan demokrasi menjadi syarat mutlak bagi keanggotaan mereka kala itu.

Robohnya Tembok Berlin membuat beberapa negara Eropa Tengah dan Timur juga bergabung dengan Uni Eropa, sehingga membuka era baru dalam sejarah Eropa. Pembagian antara Timur dan Barat hampir seluruhnya telah diakhiri. Demokrasi telah diperkuat. Banyak konflik nasional berbasis etnis telah diselesaikan.

Keberhasilan Uni Eropa juga merambah ke Balkan. Kroasia diakui sebagai anggota pada 2013, perundingan keanggotaan dengan Montenegro digagas, dan pemberian status calon anggota bagi Serbia. Semuanya memperkuat proses rekonsiliasi di kawasan bekas pecahan negara Yugoslavia tersebut.

Satu dekade terakhir, Uni Eropa sedang mempertimbangkan keanggotaan Turki. Opsi memasukkan Turki sebagai anggota dinilai berdampak positif pada pemajuan demokrasi dan hak asasi manusia di negara itu.

Komite Nobel tidak memungkiri kondisi Uni Eropa yang saat ini sedang terpuruk akibat krisis ekonomi dan kerusuhan sosial. Namun, Komite ingin berfokus pada pencapaian yang paling penting dari terbentuknya Uni Eropa, yakni keberhasilan mewujudkan perdamaian dan rekonsiliasi, serta memajukan demokrasi dan hak asasi manusia.

"Capaian-capaian tersebut telah mengubah sebagian besar wajah Eropa dari sebelumnya sebagai benua perang menjadi benua perdamaian," Komite Nobel mengatakan.

Karya Uni Eropa menggambarkan adanya "persaudaraan antara bangsa-bangsa" dan mendorong terbentuknya "kongres perdamaian". Dua hal tersebut dirujuk Alfred Nobel--pendiri dan pelopor Hadiah Nobel--pada 1895 sebagai kriteria untuk Nobel Perdamaian.

NOBELPRIZE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terpopuler lainnya:
Keasyikan di Warnet, Pria Ini Tak Mandi 2 Bulan
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro

Salah Order, Bocah 2 Tahun Minum Segelas Wiski

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Berita terkait

Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

5 Oktober 2022

Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

Tiga fisikawan peraih Penghargaan Nobel Fisika 2022 berfokus pada penelitian mengenai quantum entanglement

Baca Selengkapnya

Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

12 Oktober 2021

Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

Ekonom David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbens, memenangkan hadiah Nobel Ekonomi 2021 atas jasanya dalam penelitian ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

7 Oktober 2021

Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

Penghargaan Nobel adalah penghargaan prestisius yang dicetus oleh penemu dinamit dan pengusaha Swedia Alfred Nobel. Bagaimana cara pemilihan pemenang?

Baca Selengkapnya

Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

7 Oktober 2021

Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

Abdulrazak Gurnah memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2021 atas penetrasi tanpa kompromi dan belas kasihnya terhadap efek kolonialisme dan nasib pengungsi

Baca Selengkapnya

Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

6 Oktober 2021

Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

Benjamin List dari Jerman dan David MacMillan yang lahir di Skotlandia memenangkan Nobel Kimia 2021 atas penelitian organokatalisis asimetris.

Baca Selengkapnya

Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

15 Oktober 2019

Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

The Royal Swedish Academy of Sciences memberikan penghargaan Nobel Ekonomi tahun 2019 kepada tiga ekonom yang mengajar di AS.

Baca Selengkapnya

6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

16 Januari 2019

6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

Selain Blavatnik Award, dunia sains memiliki beberapa penghargaan yang cukup bergengsi untuk para ilmuwan dunia, seperti Breakthrough Prize

Baca Selengkapnya

Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

1 Oktober 2018

Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

Hadiah Nobel Kedokteran saat ini bernilai $ 1,012,297.05 (Rp 15 miliar) dan akan dibagi di antara pemenang.

Baca Selengkapnya

Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

6 Oktober 2017

Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

Kazuo Ishiguro berharap penghargaan Nobel tersebut akan menjadi kekuatan untuk selamanya

Baca Selengkapnya

Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

4 Oktober 2017

Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

Tiga ilmuwan mendapat penghargaan Nobel di bidang kimia karena mengembangkan metode untuk menghasilkan gambar molekul beresolusi tinggi.

Baca Selengkapnya