TEMPO.CO, Moskow - Rusia tidak percaya bahwa Iran bermaksud untuk menyerang Israel dengan senjata nuklirnya. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kepada pejabat Israel pada hari Kamis. Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.
Komentar Lavrov datang setelah klaim David Rothkopf, penasihat kebijakan luar negeri Amerika Serikat, bahwa AS dan Israel sedang mempertimbangkan kemungkinan sebuah "serangan pembedahan' bersama terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sementara Israel dan AS masih tidak sepenuhnya setuju pada "garis merah" yang akan memicu respons militer, laporan itu mengatakan bahwa Israel sekarang menyarankan serangan terbatas terhadap Iran.
Rothkopf, mantan pejabat pemerintah era Clinton dan pakar hubungan internasional, menyatakan dalam diskusi terbatas bahwa serangan skala kecil saat ini dipandang sebagai opsi militer yang paling mungkin. Serangan tersebut, kata sumber itu, kemungkinan hanya dilakukan selama beberapa jam melalui udara terhadap fasilitas nuklir negara itu.
Selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia di Moskow pada hari Kamis, Ketua Knesset, Rivlin, yang memimpin delegasi Isarel, mengatakan bahwa persahabatan antara Rusia dan Iran memungkinkan Rusia untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir. "Hanya Russia yang mampu menghentikan program nuklir Iran, tanpa memerlukan sanksi atau gerakan militer," kata Rivlin.
Namun Lavrov menyergah, bagaimanapun, membantah kecurigaan Israel mengenai nuklir Iran. "Sampai sekarang, belum jelas terbukti bahwa Iran bermaksud mengembangkan senjata nuklir," katanya.
Ia mempunyai logika sendiri mengapa Iran tak mungkin menyerang Israel. "Rusia percaya bahwa Iran tidak berniat untuk menyerang Israel dengan senjata nuklir, terutama ketika mempertimbangkan susunan penduduk Israel, yang mencakup jutaan orang Arab dan Muslim," ucapnya.
Pada hari Rabu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Barat berbohong ketika mengklaim bahwa sanksi ekonomi yang keras akan diangkat jika mereka menghentikan program nuklir mereka. Dikutip oleh media Iran, Khamenei mengatakan bahwa embargo dan sanksi yang dikenakan pada Iran bahkan sebelum dunia mulai memprotes program nuklirnya.
HAARETZ | TRIP B
Berita terkait
Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat
4 Desember 2012
Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.
Baca SelengkapnyaAlasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS
9 November 2012
Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.
Baca SelengkapnyaIran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas
9 November 2012
Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.
Baca SelengkapnyaKhamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran
10 Oktober 2012
Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya
Baca SelengkapnyaNilai Mata Uang Iran Terjungkal
4 Oktober 2012
Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.
Baca SelengkapnyaKedutaan Prancis di Iran Diserang Massa
3 Oktober 2012
Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".
Baca SelengkapnyaTak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir
3 Oktober 2012
Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad
3 Oktober 2012
Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.
Baca SelengkapnyaPejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail
1 Oktober 2012
Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.
Ahmadinejad Pidato di PBB, Delegasi AS Walk Out
27 September 2012
Amerika Serikat menuduh Ahmadinejad paranoid.
Baca Selengkapnya