TEMPO.CO, Teheran - Pihak berwenang Iran membuka kembali akses ke layanan surat elektronik Google Inc seminggu setelah ditutup. Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam, 30 September 2012.
Iran melakukan filter terbesar di dunia internet dengan memblokir akses ke puluhan ribu situs web atas alasan kriminal atau tidak bermoral. Namun, blokir atas Gmail dikeluhkan banyak pejabat hingga anggota parlemen.
"Kami telah meminta Departemen Telekomunikasi untuk mencabut larangan layanan Gmail," kata Mohammad Reza Aghamiri, anggota Komite Penyaringan Internet, pada kantor berita Mehr.
Pada 23 September, Gmail mulai diblokir di seluruh Iran "sampai pemberitahuan lebih lanjut". Kantor berita Iran mengatakan larangan itu terkait film anti-Islam, di mana Google sebagai induk YouTube menolak mencabut film itu dari situs mereka.
Iran telah lama memblokir YouTube, namun pengguna tampaknya menemukan "jalan tikus" untuk tetap bisa mengaksesnya. Banyak orang Iran menghindari pembatasan Internet dengan perangkat lunak virtual private network (VPN) yang membuat komputer mereka tampaknya berada di negara lain.
"Kami ingin memblokir YouTube dan kemudian Gmail, namun rupanya hal ini tidak diinginkan," katanya.