Muslim Diminta Tak Terpancing Film Anti-Islam  

Reporter

Kamis, 27 September 2012 11:22 WIB

Seorang peserta aksi unjuk rasa melempar batu di depan Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, Senin (17/9). Aksi digelar massa Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) memprotes dirilisnya video 'Innocence of Muslims.' TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Islamabad - Sejumlah intelektual Islam dari berbagai negara meminta umat Islam tidak terpancing oleh provokasi melalui film Innocence of Muslims. Dalam sebuah seminar tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad di Islamabad, Pakistan, Rabu, 26 September 2012, Dr Ruhul Amin dari Pakistan mengatakan umat Islam harus meningkatkan kesadaran beragama.

“Tindak tanduk dan perilaku sebaiknya lebih dikoreksi agar dunia juga meyakini Islam bukan agama radikal dan benar-benar menjaga kasih sayang,” ujar Amin dalam seminar yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) itu.

Dalam menyikapi kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad, kata dia, umat Islam harus menyadari bahwa perang yang mereka hadapi saat ini bukanlah perang fisik, tetapi perang pemikiran, pembentukan citra, dan ideologi.

Menurut dia, demonstrasi yang berujung perusakan menunjukkan kesabaran umat Islam belum kuat dan kokoh fondasinya. “Semua orang Islam harus sadar dan segera mencerminkan ajaran Islam dalam kehidupan mereka secara individu, kelompok, dan pergaulan dalam bidang ekonomi dan politik,” ujarnya seperti dilansir dalam siaran pers PPMI kepada Tempo, Kamis, 27 September 2012.

Dalam seminar di Ibnu Khaldun Hall International Islamic University Islamabad itu, Dr Abdullah Rizk Al-Muzaini dari Palestina menegaskan sudah saatnya umat Islam mengubah syiar dari penolakan dengan tindakan anarkistis menjadi penjagaan diri. Menurut dia, munculnya isu-isu pelecehan merupakan upaya menjelekkan citra Islam karena Barat takut terhadap perkembangan pemeluk Islam di Eropa dan Amerika.

“Dengan tindakan provokasi ini, respons yang diharapkan terjadi adalah gerakan-gerakan destruktif negara Islam yang kemudian akan berimbas pada citra Islam di mata dunia,” kata dia.

Ia mengingatkan tak tertutup kemungkinan insiden serupa bakal terjadi lagi. Untuk menghadapinya, ia menyarankan gerakan pemboikotan ekonomi. Ia juga menyarankan agar para pelajar mampu menyuarakan sikap bersama kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa agar membuat regulasi antipenistaan terhadap suatu agama dan tidak membawanya kepada isu kebebasan berekspresi.

Di Pakistan, aksi protes terhadap penghinaan tersebut telah merenggut 19 korban jiwa dan 190 lainnya luka-luka.

Menghadapi reaksi yang anarkistis tersebut, Dr Nabil Al-Fouly dari Mesir mengatakan isaa’ah atau penghinaan terhadap Nabi Muhammad di zamannya sudah sampai pada tingkat fisik dan pengusiran.

Menurut seorang panitia acara, Firman Arifandi, mahasiswa pascasarjana LLM Jurisprudence International Islamic University Islamabad, seminar digelar dalam tiga bahasa, yakni Arab, Urdu, dan Inggris. Ratusan mahasiswa menghadiri acara ini, yakni dari Somalia, Cina, Nigeria, Afganistan, Iran, Arab Saudi, Filipina, dan Thailand.

Seminar ini, kata dia, bertujuan membawa pesan kepada seluruh umat Islam agar tidak terpancing dengan isu tersebut dan bertindak anarkistis. Para mahasiswa di Pakistan akan membuat pernyataan sikap dan rekomendasi kepada PBB untuk menyikapi tindakan penghinaan terhadap agama dengan kedok apa pun.

SAPTO Y

Berita Terpopuler:

DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK

Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka

PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY

Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk

DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya