Inggris Batal Ekstradisi Abu Hamza ke Amerika  

Reporter

Kamis, 27 September 2012 10:43 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) membabakar bendera AS ketika menggelar aksi penolakan film Innocence of Muslim di Palu, Sulteng, Selasa (18/9). ANTARA/Mohamad Hamzah

TEMPO.CO, London - Hakim Pengadilan Tinggi Inggris, Rabu, 26 September 2012, membatalkan ekstradisi Abu Hamza al-Masri ke Amerika Serikat, setelah ulama kelahiran Mesir yang dituduh Amerika sebagai pelaku teror ini mengajukan banding.

Selain memutuskan membatalkan ekstradisi, hakim juga menetapkan bahwa kasus yang menimpa pria yang memiliki satu mata dan dakwaan terhadap tiga pengikutnya dihapus.

Sebelumnya, Senin, 24 September 2012, majelis hakim tertinggi Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menolak permohonan kasasi Abu Hamza untuk tidak diekstradisi ke Amerika Serikat setelah delapan tahun menjadi bahasan di pengadilan.

Kantor pengadilan membenarkan bahwa Abu Hamza, Khaled Al-Fawwaz, Babar Ahmad, Syed Tahla Ahsan, dan Adel Abdul Bary, tidak diekstradisi dari Inggris. Juru bicara pengadilan mengatakan, "Setelah mendengarkan berbagai alasan, Pengadilan Tinggi menerima bandingnya."

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa berpendapat bahwa al-Masri, 54 tahun, bisa terkena hukuman di atas 100 tahun dalam sebuah penjara dengan penjagaan super ketat karena diduga melakukan serangkaian gerakan teroris.

Menanggapi keputusan Pengadilan Tinggi, seorang sumber di pemerintahan Inggris mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pembelaan dua orang yang diduga sebagai otak teror adalah "taktik yang tertunda". Namun, dia tidak menyebutkan maksudnya.

Menurut dia, pemerintah Inggris tetap akan melanjutkan kerja sama dengan polisi dan otoritas Amerika Serikat untuk mengekstradisinya secepat mungkin.

Hamza, seorang bekas Imam Masjid Finsbury Park di London Utara, dikehendaki Amerika Serikat untuk dihadapkan di meja hijau karena dianggap menyiapkan kamp latihan ala Al-Qaeda di negara bagian Oregon, Amerika Serikat. Dia belum lama mendekam dalam penjara di Inggris selama tujuh tahun karena menganjurkan para pengikutnya membunuh orang-orang di jalanan di London yang berbeda kepercayaan.

AL JAZEERA | AL ARABIYA NEWS | BBC | CHOIRUL

Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK

Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka

PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY

Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk

DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya