TEMPO.CO, Karakas -- Dua pekan menuju pemilihan Presiden Venezuela, kandidat penantang, Henrique Capriles, 40 tahun, mampu mengimbangi ketenaran Presiden Hugo Chavez. Dalam jajak pendapat terakhir, popularitas Capriles hanya berselisih 12,5 persen suara di bawah Chavez.
Survei Datanalisis, salah satu lembaga survei di Venezuela, menunjukkan popularitas Capriles mencapai 37,2 persen suara dibandingkan dengan incumbent, Chavez, yang mendapatkan 47,3 persen. Jajak pendapat ini memiliki margin kesalahan 2,4 persen, dilakukan antara tanggal 25 Agustus dan 5 September 2012.
Popularitas Capriles meningkat seiring dengan kunjungannya ke seluruh negara bagian Venezuela pada pekan ini. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Chavez sangat membatasi penyiaran kampanye melalui media massa, terutama televisi.
Capriles berjanji akan membenahi Venezuela seperti Brazil yang mengedepankan garis kiri modern. Model ini akan menyeimbangkan perdagangan bebas dengan program kesejahteraan sosial. "Investor mengharapkan pengakhiran program nasionalisasi dan mengurangi intervensi negara dalam perekonomian," kata Capriles.
Puluhan perempuan mencoba memeluk Capriles saat dia mengunjungi salah satu negara bagian. Bahkan, pakaiannya sempat ditarik-tarik oleh pendukungnya. Mereka bernyanyi dan menari salsa. Kampanye ini terlihat seperti pesta jalanan. "Kuberi tahu, jangan melakukan apa yang terjadi selama 14 tahun," kata pendukung Capriles.
Saat Capriles berkampanye, ratusan pendukung Chavez meneriakkan, "Keluar kamu pencuri." Mereka juga melempari Capriles dengan botol air mineral. Untungnya, bentrokan itu tidak menimbulkan korban.
Chavez, yang telah berkantor di Istana Presiden selama 14 tahun, menilai jajak pendapat itu merupakan bagian penipuan yang dilakukan oposisi. Chavez berjanji memfokuskan produksi minyak untuk membiayai program sosialisme jika dia menang lagi pada masa jabatan enam tahun berikutnya. Kebijakan ini tentu akan bertentangan dengan sektor swasta. Meskipun muncul rumor ketakutan investor, penjualan obligasi negara terus meningkat di perdagangan pasar modal.
Chavez pada hari Senin memimpin aksi "unjuk kekuatan" meneriakkan "Chavez akan menang pada 7 Oktober"."Telah banyak yang kami lakukan dan akan kami teruskan pada pemerintah sosialis selanjutnya," kata Chavez yang mengenakan jaket bergaris-garis biru berseling putih dan celana hitam. "Saya tidak lagi Chavez pada saat ini, Chavez telah menjadi publik, kita semua Chavez."
Pemerintah baru-baru ini mengumumkan sebuah buku cerita tentang Chavez muda yang disusun oleh dua wartawan Kuba. Bahkan, cerita ini juga diungah ke YouTube.
Chavez juga telah menganggarkan pembelian apartemen, peralatan rumah tangga, dan pensiun bagi warga miskin Venezuela. Tak hanya itu, Chavez juga menebarkan janji biaya rendah perawatan kesehatan, pelatihan kerja, dan pendidikan universitas.
Para pemimpin oposisi menuduh Chavez menggunakan dana negara untuk kepentingan kampanye. Tak hanya itu, media juga dilarang menyiarkan kampanye Capriles. Oposisi menilai pemilihan tidak adil bagi Capriles.
REUTERS I EKO ARI
Berita lain:
Gadis Terkecil di Dunia Mulai Bersekolah
Putra Bekas Presiden Iran Kembali dari Pengasingan
Kapal Tenggelam di Jepang, Satu WNI Masih Dicari
Ekuador Rencana Kirim Assange ke Swedia?
Berita terkait
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela
6 Juli 2017
Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube
5 Juli 2017
Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.
Baca SelengkapnyaPilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu
29 Juni 2017
Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.
Baca SelengkapnyaSiapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?
28 Juni 2017
Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.
Baca SelengkapnyaKrisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung
28 Juni 2017
Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaDilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara
2 Mei 2017
Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.
Baca SelengkapnyaPresiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS
28 April 2017
Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.
Baca SelengkapnyaMenakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar
25 April 2017
Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.
Baca SelengkapnyaTiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela
20 April 2017
Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB
25 Maret 2017
Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.
Baca Selengkapnya