TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan di Turki menjatuhkan hukuman atas tiga mantan jenderal masing-masing 20 tahun penjara. Mereka diduga merancang sebuah rencana kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Mereka membantah tuduhan itu.
Para mantan petinggi militer ini dituduh merencanakan bom di masjid dan berusaha memicu konflik dengan Yunani untuk membenarkan sebuah kudeta militer. Pengadilan di Silivri, dekat Istanbul, membebaskan 34 terdakwa lainnya.
Cetin Dogan, Ozden Ornek, dan Ibrahim Firtina awalnya dituntut hukuman seumur hidup pada hari Jumat. Namun kemudian hukuman diputus selama 20 tahun.
Para terdakwa mengecam tindakan pemerintah yang memusuhi militer. Gen Dogan, mantan komandan Angkatan Darat Pertama Turki, menyebut jalannya persidangan selama dua tahun sebagai "tidak adil dan melanggar hukum".
Ia dituduh sebagai dalang di balik dugaan penggulingan pemerintahan tahun 2003.
"Di sini kita melihat bagaimana perlakuan terhadap prajurit Mustafa Kemal (Ataturk, pendiri Turki modern), yang memberikan hidup mereka untuk negara dan prinsip mereka," katanya.
Pengadilan menyatakan, Operasi Sledgehammer yang mereka rancang adalah sebuah konspirasi untuk memancing gerakan menggulingkan pemerintahan Recep Tayyip Erdogan yang berasal dari kubu Muslim. Selama ini, militer menjaga Turki agar tetap menjadi negara sekuler.
BBC | TRIP B
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya