TEMPO.CO, London - Surat Pangeran Charles yang memberikan "nasihat" kepada menteri di kabinet Inggris akan segera dipublikasikan. Seorang hakim Pengadilan Tinggi Inggris, Justice Walker, mengatakan tidak ada landasan konstitusional yang membenarkan Prince of Wales melakukan lobi itu.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa memo yang ditulis oleh Charles ke tujuh departemen pemerintahan--dikenal sebagai surat laba-laba hitam, merujuk pada tulisan tangan Charles-- harus diterbitkan untuk kepentingan umum.
Dia mengatakan Charles mengeksploitasi akses istimewa kepada menteri dan bahwa "orang-orang yang berusaha untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah harus memahami bahwa masyarakat memiliki kepentingan yang sah untuk mengetahui apa yang mereka telah lakukan."
Keputusan Justice Walker, yang memutus perkara ini bersama dua hakim lainnya, menjungkirbalikkan keputusan oleh Komisioner Informasi bahwa surat-surat itu harus tetap rahasia. Putusan hakim ini berarti juga bahwa wartawan di bawah Freedom of Information Act berhak untuk melihat surat-surat dan balasan dari kementerian terkait.
Korespondensi Charles dengan para menteri telah lama menimbulkan kontroversi di Inggris. Pangeran Charles telah sering dituduh menggunakan posisinya untuk mempengaruhi kebijakan publik.
Pada tahun 2009, diketahui bahwa menteri yang menerima surat termasuk Blears Hazel, untuk melobi kebijakan kota "hijau"; Patricia Hewitt, menteri kesehatan, untuk melobi pembangunan rumah sakit sesuai dengan desain yang disukai oleh pangeran; dan Andy Burnham, salah satu pejabat kementerian keuangan yang diminta menyediakan perumahan.
Walker, bersama dengan hakim John Angel dan Suzanne Cosgrave, menemukan tujuh departemen pemerintah yang menjaga kerahasiaan memo itu. Tanggal dan subyek dari surat-surat itu tidak diketahui.
Dalam putusannya kemarin, mereka menegaskan "Pangeran Charles harus bisa membedakan perannya. Dia bukan raja, melainkan Prince of Wales." Korespondensi hanya dimungkinkan untuk berkonsultasi dengan menteri atas posisinya sebagai raja masa depan.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.