TEMPO.CO, Phnom Penh--Hang Serei Oudom, wartawan harian Vorakchun Khmer Daily, ditemukan tewas mengenaskan di mobilnya pada Selasa lalu. Polisi menemukan jasad dan mobil Hang ditinggalkan di sebuah kebun kacang mede di Provinsi Ratanakiri, sebelah utara Kamboja.
"Ini bukan kasus perampokan. Ini jelas kasus pembunuhan," kata pejabat senior kepolisian Song Bunthanorm. Pria 44 tahun itu tewas dengan luka kepala yang diduga akibat bacokan kapak. Sebelum jasadnya ditemukan, Hang telah menghilang sejak Ahad malam lalu.
Motif pembunuhan diduga karena tulisan Hang tentang pembalakan ilegal. "Dia menulis artikel mengenai kejahatan hutan yang melibatkan pengusaha kaya dan pejabat provinsi," ujar Pemimpin Redaksi harian Vorakchun Khmer, Rin Ratanak.
"Sebagian besar kisah yang ia tulis mengenai pembalakan ilegal kayu-kayu mahal," Rin menambahkan.
Meski kelompok Reporters without Borders menempatkan Kamboja dalam peringkat tertinggi di Indeks Kebebasan Pers kawasan Asia Tenggara pada 2011 , wartawan di negara tersebut tetap menghadapi ancaman hingga pembunuhan. Berdasarkan data kelompok hak asasi manusia Licadho, sebanyak 10 wartawan tewas dibunuh sejak 1993.
Salah satu ancaman terbesar bagi wartawan Kamboja adalah pelaku pembalakan liar. Data Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan cepatnya hutan Kamboja menghilang, akibat pembalakan liar. Pada 1990, Kamboja masih memiliki 73 persen kawasan hutan. Dua dekade kemudian, kawasan hutan Kamboja tinggal 57 persen.
Masalah ini semakin rumit karena pemerintah dituding melindungi perusahaan besar dalam perusakan hutan. Hutan yang telah dibersihkan kini berubah wujud menjadi perkebunan, mulai dari perkebunan karet hingga tebu. Menurut aktivis lingkungan dan hak asasi manusia, tentara Kamboja bahkan bertindak sebagai centeng pengusaha.
Isu pembalakan liar mencuat ketika aktivis lingkungan Chhut Vuthy tewas ditembak oleh oknum aparat pada April lalu. Pelaku yang bekerja sampingan sebagai pengawal perusahaan kayu membunuh Vuthy yang menolak menyerahkan gambar potongan kayu di Provinsi Koh Kong.
CHANNEL NEWS ASIA | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita lain:
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012
Afridi Dipaksa Makan Bak Anjing di Penjara
Negara Ini Menolak untuk Jualan Coca-Cola
Baral, Pemutaran Film Kontroversi tentang Islam
Kotak Ikan Selamatkan Pemancing Ini
Tak Makan Sebulan, Dua Kucing Ini Masih Hidup
Berita terkait
Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi
7 September 2017
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.
Baca SelengkapnyaJanda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya
21 Juli 2017
Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu
Baca SelengkapnyaHun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu
11 Mei 2017
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.
Baca SelengkapnyaSelebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi
29 April 2017
Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.
Baca SelengkapnyaKamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu
28 Maret 2017
Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui
25 Februari 2017
Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.
Baca SelengkapnyaChevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja
14 Februari 2017
Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.
Baca SelengkapnyaYuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini
10 Februari 2017
Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja
Baca SelengkapnyaKamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia
7 Januari 2017
Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.
Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup
23 November 2016
Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.
Baca Selengkapnya