Sutradara Film Penghina Nabi Muhammad Sembunyi

Reporter

Rabu, 12 September 2012 18:48 WIB

Kantor Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya terbakar. REUTERS/Esam Al-Fetori

TEMPO.CO, California - Sutradara film asal Israel, Sam Bacile, yang kini tinggal di California, AS, bersembunyi setelah film arahannya yang menghina Nabi Muhammad membuat marah kaum muslimin di Libya dan Mesir.

Berbicara melalui telepon dari tempat persembunyiannya, penulis skenario sekaligus sutradara Sam Bacile tetap pada pendapatnya bahwa Islam itu "sebagai sebuah kanker". Pria berusia 56 tahun ini mengatakan bahwa dia sengaja membuat film tersebut sebagai bentuk provokasi politik untuk mengutuk agama.

Tak pelak, film Bacile menimbulkan amarah warga Libya dan Mesir, Selasa, 11 September 2012, dengan cara membakar film dan menyerang konsulat Amerika Serikat di Kota Benghazi. Mereka juga membunuh diplomat AS di sana. Di Mesir, amarah masyarakat dilampiaskan ke kedutaan besar AS di Kairo. Para pengunjuk rasa memanjat tembok kedutaan untuk mengganti bendera AS dengan spanduk Islami.

"Ini adalah film politik," kata Bacile. "Amerika Serikat kehilangan banyak uang dan pasukan dalam perang Irak dan Afganistan, namun kami sedang bertempur melawan idologi."

Bacile, seorang pengusaha properti di California yang menyebut dirinya sebagai seorang Yahudi Israel, mengatakan dia yakin film tersebut akan membantu tanah airnya untuk mengekspos kelemahan Islam kepada dunia. "Islam adalah sebuah kanker," ujarnya.

Bacile menjelaskan, film berdurasi dua jam ini telah menghabiskan biaya produksi US$ 5 juta (Rp 48 miliar). Seluruh dana tersebut ditanggung renteng oleh lebih kurang 100 donatur Yahudi. Dalam film tersebut, Bacile menggambarkan Nabi Muhammad adalah seorang penipu. Untuk menyaksikan cuplikannya, film ini dilihat di YouTube berdurasi 13 menit dalam bahasa Inggris.

Dia juga menyebut Nabi Muhammad sebagai hidung belang yang lemah dan menyetujui pelecehan seksual pada anak-anak. Film ini oleh umat Islam dianggap sebagai penghinaan terhadap junjungan Rasulullah Muhammad.

Serangan hina terhadap Nabi Muhammad tidak hanya sekali ini saja. Sebelumnya, koran Denmark pada edisi 2005 lalu, menerbitkan 12 karikatur tentang Nabi Muhammad sehingga memicu kerusuhan di negara-negara Islam.

Lelaki Yahudi ini melanjutkan, dia merasa prihatin atas kematian warga Amerika yang tewas akibat filmnya. Dia menyalahkan lemahnya keamanan kedutaan dan kekerasan di Libya. "Saya rasa sistem keamanan (di kedutaan) tidak bagus," kata Bacile. "Amerika harus melalukan sesuatu untuk mengubahnya."

Seorang pengarah film, Steve Klein, mengatakan produser film perlu memberikan perhatian terhadap anggota keluarga yang tinggal di Mesir. Namun Bacile menolak pendapat tersebut. Klein katakan, dia berjanji akan tetap membantu Bacile membuat film namun dia mengingatkan, "Di masa depan, Anda bakal menjadi Theo van Gogh."

Van Gogh adalah seorang Belanda produser film, yang tewas dibunuh oleh ekstrimis muslim pada 2004 setelah membuat film yang dianggap menghina Islam.
"Kami ingatkan bahwa hal ini (pembunuhan) bisa saja terjadi pada Anda," kata Klein.

Film Bacile disulih suara ke dalam bahasa Arab oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Produser film yang dapat berbahasa Arab ini membenarkan bahwa filmnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang akurat. Film ini dibuat dalam waktu tiga bulan pada musim panas 2011, didukung 59 aktor dan sekitar 45 orang di belakang kamera. "Ketika diputar di bioksop-bioskop Hollywwod awal tahun ini, kursi gedung kosong melompong," kata Bacile.

GUARDIAN | CHOIRUL

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya