Pasukan Mali Bunuh 16 Warga Sipil  

Reporter

Senin, 10 September 2012 15:49 WIB

Warga mengangkat korban luka setelah terjadi bentrokan antara pasukan Uni Afrika dengan pejuang Islam di Mogadishu, Somalia (13/4). REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Bamako - Sedikitnya 16 warga sipil tewas oleh terjangan peluru tajam pasukan pemerintah di kawasan tengah Mali, Segou. "Militer menembaki kendaraan yang mereka tumpangi," ujar pejabat pemerintah dan polisi.

"Insiden penembakan berlangsung Sabtu malam waktu setempat, 8 September 2012, di Kota Diaballi. Korban berasal dari kelompok pejuang Islam," kata pejabat lainnya.

Koresponden Al Jazeera, Hashem Ahelbarra, melaporkan langsung dari ibu kota Bamako, Ahad, 9 September 2012. Di antara korban tewas, dua orang merupakan warga negara Mali dan 14 lainnya berwarga negara Mauritania.

"Seorang sumber mengatakan kepada Al Jazeera, kelompok pejuang Islam dari Mali dan Mauritania tidak mengindahkan panggilan petugas keamanan ketika mereka dihentikan di pos penjagaan. Mereka terpaksa ditembak," kata koresponden Al Jazeera.

"Ini (keterangan petugas) bertentangan dengan yang disampaikan oleh sumber Al Jazeera di Kota Segou. Mereka mengatakan kepada kami bahwa orang-orang yang tewas ditembak kenyataannya adalah para ulama, bukan dari kelompok Islam garis keras asal Mali dan Mauritania.

"Mereka dalam perjalanan untuk menghadiri acara keagamaan di ibu kota Bamako ketika tentara menembaki mereka hingga tewas," ujar Ahelbarra mengutip keterangan sumber.

Seorang sumber keamanan, Ahad, mengatakan bahwa militer terpaksa menembak dua kelompok Islam yang mencoba mengambil alih pos militer di Diabali, tetapi tidak menyebutkan jumlah korban tewas. Menteri Keamanan Mali mengatakan, "Kendaraan yang dinaiki 16 anggota sekte Dawa tak mau berhenti. Petugas menembaknya di Diabali, Sabtu malam," ujarnya.

Pejabat kepolisian membernarkan jumlah korban kepada kantor berita AFP seraya mengatakan bahwa korban tewas berasal dari sekte muslim. "Kejadian mematikan dapat menimbulkan ketegangan hubungan antara pemerintah Mauritania dengan Mali," kata koresponden Al Jazeera. Militer Mali dalam siaga tinggi menyusul penguasaan kelompok Islam terhadap separuh wilayah negara setelah terjadi kudeta angkata bersenjata pada marert 2012 di Bamako.

AL JAZEERA | CHOIRUL



Terpopuler:
Wapres Irak Dijatuhi Hukuman Mati

Logam Seukuran Pintu Pesawat Jatuh di Washington

Siswa Miskin Cina Bawa Kursi dan Meja ke Sekolah

Korsel Lepaskan Balon Raksasa Anti-Pyongyang

India-Pakistan Akhiri Pembatasan Visa

Taliban Ancam Bunuh Pangeran Harry

Berita terkait

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.

Baca Selengkapnya

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.

Baca Selengkapnya

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.

Baca Selengkapnya

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.

Baca Selengkapnya

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi

Baca Selengkapnya

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.

Baca Selengkapnya