Pangeran Harry memeriksa meriam 30mm helikopter Apache di Camp Bastion, Afganistan (7/9). REUTER/John Stillwell/POOL
TEMPO.CO, Kandahar - Saat kakaknya, Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, akan berlibur ke beberapa negara di Asia Tenggara, Pangeran Harry siap-siap menyabung nyawa selama empat bulan bertugas di Afganistan.
Pasalnya, milisi Taliban berencana membunuh pria usia 27 tahun ini saat menjalankan tugasnya sebagai pilot pesawat tempur pasukan Inggris, Apache, di Provinsi Helmand, selatan Afganistan.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membunuh Pangeran Harry dan pasukan Inggris lainnya di Helmand,” kata juru bicara Taliban yang mengaku bernama Zabihullah Mujahid kepada AFP via telepon dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan.
Taliban, ujarnya, memiliki “rencana bernilai tinggi” untuk menyerang pewaris garis ketiga takhta Kerajaan Inggris itu. Rencana itu, menurut dia, sudah disusun rapi. “Tidak penting bagi kami untuk menculiknya. Target kami dia, dan kami akan membunuhnya,” ujar Mujahid.
Taliban beralasan siapa saja yang menyerang negaranya, Afganistan, itu berarti musuh bagi Taliban.
Provinsi Helmand merupakan arena pertempuran yang paling berat dalam sepuluh tahun perang di Afganistan. Di sini, menurut Inggris, Harry akan bertugas melakukan pengamatan, penghadangan, bahkan kalau diperlukan akan melakukan serangan bersenjata.
Ini akan menjadi yang kedua kali Harry bertugas di Helmand. Tahun 2008 lalu, penempatan Harry di Afganistan dilakukan secara tertutup. Namun media mengungkap penugasan Harry di Afganistan.
Awal September lalu, Pangeran Harry menghiasi kolom media-media di seantero dunia gara-gara muncul sejumlah foto dirinya telanjang saat berpesta dengan teman-temannya.
