Hillary Clinton Tak Tonton Suaminya Berpidato  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 7 September 2012 11:20 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Dili - Sambil tersenyum, Hillary Clinton menunjukkan teks pidato tertulis suaminya, Bill Clinton, dalam Konvensi Partai Demokrat yang mencalonkan kembali Barack Obama sebagai Presiden AS, Kamis, 6 September 2012. Ia tengah berada di Timor Leste saat suaminya berpidato. Hillary adalah Menteri Luar Negeri AS pertama yang berkunjung ke sana.

Hillary tiba di ibu kota Timor Leste, Dili, pada Kamis pagi untuk pertemuan dengan Presiden Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmao. Jadwalnya tidak memungkinkan baginya untuk menonton siaran langsung pidato suaminya di Charlotte, North Carolina, pada Rabu malam.

Saat ia melakukan tur ke sebuah koperasi kopi di Dili, seorang manajer proyek mengatakan bahwa suaminya tengah "melakukan pekerjaan besar hari ini."

"Ya, benar," kata Hillary menimpali. "Dia mungkin melakukannya saat kita bicara."

Pada wartawan CNN, seorang pejabat Kedutaan AS yang menyertai kunjungannya menyatakan sudah menyiapkan rekaman pidato itu di komputer. "Dia (Hillary) akan menonton siaran ulangnya," katanya.

Timor Leste merayakan ulang tahun ke-10 sebagai negara merdeka pada Mei 2012 lalu. Namun, negara ini masih menderita akibat kekerasan politik dan menghadapi tantangan ekonomi yang berat untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi.

Negara ini menempati urutan ke-147 dari 187 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia yang baru dirilis PBB. Tingkat harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan negara ini masih rendah. Hillary diperkirakan akan mengumumkan dana untuk beasiswa bagi siswa dari Timor Leste untuk belajar di Amerika Serikat, kata seorang pejabat senior Deplu AS.

Hillary Clinton mengunjungi negara itu setelah sebelumnya mengadakan pembicaraan dengan pejabat Cina di Beijing. Kunjungan ke Negara Tirai Bambu itu disebut-sebut "kurang berhasil".

Setelah menerima sambutan bermusuhan dalam editorial dan artikel di media berita Cina ketika ia tiba pada Selasa, 4 September 2012, Hillary juga harus mengalami pembatalan mendadak rencana pertemuan dirinya dengan Wakil Presiden Xi Jinping yang diperkirakan akan menjadi Presiden Cina berikutnya. Beijing mengatakan keputusan itu dilakukan dengan alasan pertemuan itu tidak dijadwalkan sebelumnya.

CNN | TRIP B

Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar

Gaet Ronaldo, Langkahi Dulu Mayat Fergie

Karena Pidato, Michelle Obama Jadi Trending Topic

Raja Kembar Paku Alam Memusingkan DPRD Yogyakarta

Hormati Ferguson, Ronaldo Ogah ke City

Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype

Lumia 920, Isi Ulang Tanpa Kabel

Tersangka Teror Solo Minta Maaf

Rustriningsih Segera Tantang Bibit di Pilgub

Pengunjung Pameran Telan Berlian 1,5 Karat

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya