Kosmetik Asal Israel Diprotes Aktivis HAM  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 3 September 2012 13:05 WIB

Protes Ahava di London, Inggris.

TEMPO.CO, Yerusalem - Perusahaan kosmetika ternama Israel dituding melakukan penjarahan sumber daya alam dari Laut Mati yang terletak di wilayah Palestina yang mereka duduki. Karena itu, produk bernama dagang Ahava ini dianggap sebagai produk yang cacat dari sisi etika.

Menurut organisasi hak asasi manusia Palestina, al-Haq, "Apropriasi dan eksploitasi tanah Palestina beserta sumber daya alam di wilayah Laut Mati yang diduduki oleh pemukim Israel dan perusahaan itu memenuhi persyaratan kejahatan penjarahan."

Dalam laporannya, Pillage of the Dead Sea, lembaga ini mengatakan pembatasan Israel "telah sangat menghambat kemampuan Palestina untuk menggunakan serta mengakses tanah dan sumber daya alam lainnya di wilayah tersebut."

Sebaliknya, kehadiran pemukim yang langsung memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari kekayaan Laut Mati telah sangat memperburuk situasi ini. Para pemukim juga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang parah.

Hampir dua pertiga dari pantai barat Laut Mati terletak di dalam wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel sejak 1967. Daerah yang tersisa dan pantai timur masuk wilayah Yordania.

Pada titik terendah di Bumi, 410 meter di bawah permukaan laut, laut ini adalah magnet bagi wisatawan. Mereka bisa mengapung di laut karena kadar garamnya yang tinggi. Di lain pihak, industri mengekstrak mineralnya menjadi beragam produk suplemen kesehatan dan kosmetika.

Ahava Dead Sea Laboratories, yang memasarkan produk kecantikan berbahan dasar mineral dan lumpur Laut Mati, bermarkas di permukiman Israel Mitzpe Shalem di Tepi Barat. Mereka mendapatkan lisensi oleh pemerintah Israel untuk menambang bahan baku di Laut Mati.

Dalam dua dekade peluncurannya pada tahun 1988, penjualan tahunan Ahava mencapai hampir US$ 150 juta. Perusahaan telah menjadi target kampanye boikot oleh para aktivis anti-permukiman. Aksi ini memberikan kontribusi terhadap keputusan untuk menutup toko di Covent Garden, London, tahun lalu.

GUARDIAN | TRIP B

Berita Terpopuler:

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)

Berapa Populasi Syiah di Indonesia

Kang Jalal: Konflik Sampang Bukan Soal Keluarga

Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)

Terus Diancam, Syiah, Madura, Tak akan Diam Terus

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya