Peta pusat gempa 7.6 SR di 96 Km arah timur Sulangan Filipina. googleearth/usgs.gov
TEMPO.CO, Jakarta -Gempa 7,9 skala richter mengguncang Filipina pada kedalaman 34 kilometer, Jumat 31 Agustus 2012 pukul 19.47 WIB. Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk Philipina, Indonesia, dan Belau. US Geological Survey merevisi kekuatan gempa menjadi 7,6.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan menerima informasi adanya peringatan tsunami dari badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Potensi tsunami level siaga di Sorong dan Raja Empat," kata Sutopo melalui rilis yang diterima tempo, Sabtu, 1 September 2012 dinihari.
Sutopo menambahkan tsunami diperkirakan 0,5 m di Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat pada pukul 23.00 Wit. Posko BNPB telah menyampaikan potensi tsunami kepada BPBD Sulawesi Utara, BPBD Maluku Utara dan BPBD Papua Barat agar masyarakat menjauhi pantai. "Masyarakat dihimbau tetap tenang dan melakukan antisipasi," katanya.
The Philippine Star melaporkan satu korban tewas, yakni Emilita Ubalde, 50 di wilayah Barangay Lapasan. Korban kemungkinan masih akan terus bertambah. Kepala badan penanggulangan bencana Filipina (NDRRMC), Benito Ramos mengatakan gempa terjadi saat hujan lebat sehingga menyebabkan tanah longsor.