Israel Sebut Arafat Diracun "Dongeng 1001 Malam"

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 30 Agustus 2012 07:50 WIB

Yasser Arafat. REUTERS/Reinhard Krause/Files

TEMPO.CO, Jerusalem - Seorang mantan pejabat Israel tahun 1990-an pada hari Rabu membantah kecurigaan bahwa Israel meracuni pemimpin Palestina Yasser Arafat. Ia mengungkapkan hal itu saat Prancis mengumumkan akan memulai investigasi terhadap kasus pembunuhan yang mungkin terjadi menyusul klaim sebuah laboratorium Swiss yang menemukan jejak zat mematikan dalam barang-barang pribadi mendingan pemimpin PLO itu.

Moshe Yaalon, wakil perdana menteri yang adalah kepala staf angkatan bersenjata ketika Arafat meninggal, membantah keterlibatan Israel dalam sebuah wawancara Radio Angkatan Darat. "Kedengarannya seperti dongeng Arab Seribu Satu Malam," kata Yaalon.

Dov Weisglass, kepala staf kantor perdana menteri pada saat kematian Arafat pada 2004, juga mengatakan Israel tidak punya alasan untuk "mematikan" pemimpin Palestina itu. Selama dua tahun terakhir kehidupan Arafat, Israel membatasi dia di markasnya di kota Ramallah, Tepi Barat, atas tudingan mendorong pemberontakan Palestina pada saat itu.

"Israel tidak memiliki tangan dalam hal ini," kata Weisglass. Bahkan, ketika mereka memanggil Arafat "salah satu dari musuh-musuh Israel terburuk" pun, Israel tak menargetkannya. "Kami tidak melukai secara fisik ketika Arafat berada di masa jayanya, apalagi ketika ia absen secara politis," katanya.

Weisglass mengatakan bahwa ia dan seorang pejabat Israel sedang makan di Brussels dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, ketika ponsel diplomat berdering menyatakan Perdana Menteri Palestina saat itu, Ahmed Qureia, mengatakan bahwa Arafat membutuhkan perhatian medis segera di rumah sakit Ramallah. Weisglass mengatakan ia menelepon Sharon di rumahnya dan mengajukan permintaan agar dia diterbangkan ke Prancis untuk mendapatkan pengobatan.

Weisglass menyatakan Sharon berkonsultasi dengan para pejabat intelijen, yang percaya Arafat hanya menderita komplikasi yang berkaitan dengan flu. Tapi informan Palestina di Ramallah mengatakan umur Arafat tinggal menghitung hari.

"Sharon segera mengizinkan Arafat untuk mencari perawatan medis di Prancis sehingga Israel tidak bisa dituduh memperburuk penyakitnya," kata Weisglass.

Arafat, 75 tahun, meninggal sekitar dua minggu kemudian pada 11 November 2004, di sebuah rumah sakit militer di luar Paris. Dokter menyatakan stroke menyebabkan kematiannya.

FOX NEWS | TRIP B

Terpopuler
Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS

SBY Pidato, Anak-Anak Tidur

Kelompok Jhon Kei dan Hercules Bentrok Soal Lahan

Biaya Hidup Putin Rp 20 Triliun per Tahun

Carrefour Cabut dari Singapura Tahun ini

Gulingkan Presidennya, Wanita Togo Mogok Seks




Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya