TEMPO.CO, Washington - Sebuah situs resmi al-Qaeda memposting sebuah foto dan nama mantan anggota tim enam Navy SEAL yang menulis buku penangkapan Osama bin Laden, No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden. Di bawahnya, mereka menuliskan, "Inilah anjing yang membunuh martir Sheikh Osama bin Laden."
Sedang situs Al-Fidaa Islamic Network yang berafiliasi pada Al-Qaeda menuliskan komentar, "Ya Allah, bunuhlah setiap anggota tim itu". Komentar lain menulis, "Beri mereka pelajaran dengan memberi mereka petaka di kemudian hari".
Buku ini mengungkapkan operasi penggerebekan di sebuah rumah yang menjadi tempat persembunyian bin Laden. Dalam buku itu terungkap bin Laden sudah tak bernyawa saat tim menjangkau kamarnya. Selain itu, dia menyebut - beda dengan keterangan resmi pemerintah Amerika Serikat - mereka memperlakukan jenazah bin Laden secara tak bermartabat, dimana seorang anggota pasukan duduk di dada jenazahnya.
Sementara itu Kepala Komando Operasi Khusus AS mengatakan tentara dan mantan tentara akan ditindak jika ditemukan mengeluarkan informasi sensitif yang membahayakan militer AS. Sebelumnya diberitakan, militer AS sama sekali tak tahu-menabhu perihal terbitnya buku ini.
Tidak lama setelah mengumumkan bakan terbit "buku putih" penangkapan bin Laden, FoxNews.com mengidentifikasi Owen sebagai Matt Bissonnette, pria 36 tahun yang segera pensiun dari Angkatan Laut AS tak lama setelah serangan yang diklaim menewaskan bin Laden.
Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel James Gregory, mengatakan kepada Mail Online bahwa penulisan identitas mantan prajurit itu bisa membahayakan. "Kami melindungi nama personel khusus kami dalam operasi itu untuk alasan keamanan. Setiap nama yang terungkap, itu membahayakannya," katanya.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya