Israel Sebut Kematian Rachel Corrie Kecelakaan

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 28 Agustus 2012 14:46 WIB

Rachel Corrie menghadang alat berat Israel yang berujung pada kematiannya

TEMPO.CO, Tel Aviv - Ingat Rachel Corrie, aktivis pro-Palestina yang tewas terlindas buldoser Israel? Baru-baru ini, pengadilan Israel menyatakan kematian wanita asal Amerika Serikat ini bukan disebabkan kelalaian negara atau tentara Israel. Karenanya, hakim memutuskan menolak gugatan perdata yang diajukan oleh keluarga Corrie.

"Kematian Corrie adalah kecelakaan di luar tanggung jawab negara Israel," kata hakim di pengadilan distrik Haifa. Pengadilan menekankan, insiden itu murni kecelakaan.

Sebelumnya, penyelidikan internal militer Israel menyatakan pengemudi buldoser "bersih" dari kesalahan, kendati tubuh Corrie hancur terlindas alat berat yang dikemudikannya pada Maret 2003. Hakim mengatakan pengemudi tidak melihat aktivis muda Amerika Serikat itu di depannya.

"Corrie bisa menyelamatkan diri dengan bergerak keluar dari zona bahaya sebagaimana orang normal akan lakukan," kata Hakim Oded Gershon. Dia memutuskan bahwa tidak ada kompensasi yang akan dibayar dan keluarga Corrie juga tidak diwajibkan membayar biaya perkara.

Gugatan yang diajukan orang tua Corrie, Cindy dan Craig, dari Olympia, Washington, menuduh militer Israel baik secara sengaja atau tidak telah membunuh Rachel. Putri mereka tewas pada 16 Maret 2003, hancur di bawah buldoser militer Israel ketika mencoba untuk menghalangi pembongkaran rumah Palestina di Rafah, perbatasan Gaza-Mesir.

Pada saat itu adalah puncak ketegangan intifada kedua, di mana penghancuran rumah merupakan bagian dari siklus meningkatnya kekerasan dari kedua belah pihak. Bom bunuh diri Palestina yang menyebabkan kematian dan kehancuran muncul dengan frekuensi yang mengerikan saat itu, sementara militer Israel menggunakan kekuatan senjata untuk menjawab tiap tindakan demonstran.

Rumah-rumah di Rafah dibuldoser karena dituding menyembunyikan militan atau senjata. Sepanjang 2000-2004 militer Israel menghancurkan sekitar 1.700 rumah di Rafah, menyebabkan sekitar 17 ribu warga Palestina menjadi tunawisma, menurut organisasi hak asasi manusia B'Tselem.

Corrie adalah salah satu dari sekitar delapan aktivis internasional yang bertindak sebagai tameng manusia terhadap penghancuran itu. Menurut saksi, dia memanjat di atas gundukan tanah di jalur sebuah buldoser Caterpillar melaju.

"Dia berdiri di atas tumpukan tanah," kata aktivis Richard Purssell, dari Brighton, mengatakan pada saat itu. "Sopir tak mungkin tidak melihatnya."

Tom Dale, aktivis yang lain mengatakan buldoser pergi ke arahnya dengan sangat lambat, dan sopir sepenuhnya bisa melihat Corrie. "Tiba-tiba sekop besar itu mengangkatnya dan dia terbalik dengan wajah ketakutan. Semua aktivis berteriak, berlari menuju buldoser, mencoba untuk menghentikannya...tapi mereka terus menjalankannya," katanya.

Sehari setelah kematian Corrie, perdana menteri Israel saat itu, Ariel Sharon, berjanji pada Presiden AS George W. Bush bahwa Israel akan melakukan penyelidikan yang "menyeluruh, kredibel, dan transparan" atas insiden tersebut.

GUARDIAN | TRIP B

Berita lain:

Cuplikan Film ''Test Pack'' Ditonton 100 Ribu Orang

Film Dokumenter Anti-Obama Jadi Film Terlaris

Test Pack, 7 Tahun Ninit Yunita Tunggu Bayi Lahir

''The Bourne Legacy'' Geser ''The Dark Knight Rises''

Ninit Yunita Rela Film Test Pack Beda dengan Novel




Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya