TEMPO.CO, Kuala Lumpur--Pengadilan Malaysia kemarin menjatuhkan hukuman mati terhadap 10 warga Iran, seorang warga Uzbeskistan dan seorang warga Malaysia dengan cara digantung karena terbukti menyelundupkan sekitar 185 kilogram sabu-sabu.
Para pelaku penyelundupan narkotika itu ditangkap oleh polisi dalam tiga kali penggerebakan di warung beberapa apartemen di Kuala Lumpur pada 9 Agustus lalu. Seperti diberitakan The Star, dalam penggrebekan itu polisi juga menyita beberapa mobil, uang, dan perhiasan.
Awal Agustus ini, polisi telah mengeluarkan pernyataan bahwa ada sejumlah warga Iran yang diyakini berusaha menyelundupkan sabu-sabu selama lebih dari tiga bulan. Mereka lalu mengapalkan narkotiba itu ke Malaysia.
Polisi telah memantau adanya sindikat yang diduga menangani narkotika itu untuk dijual di Malaysia dan negara-negara tetangga.
Dalam kasus ini, para pelaku ada juga perempuan yang berasal dari Uzbekistan dan pasang suami istri asal Iran. Menurut para pengacara terdakwa, Tania Scivetti, dalam kasus penyelundupan narkotika tersebut , Malaysia tidak memberlakukan banding atas putusan pengadilan.
Berdasarkan informasi dari pemerintah Malaysia, sekitar 700 orang pelaku kejahatan di Malaysia menunggu pelaksanaan hukuman mati hingga awal tahun ini. Kebanyakan mereka adalah pelaku kejahatan narkotika.
Adapun jumlah warga Iran yang ditahan dalam kasus penyelundupan narkotika di Malaysia mengalami peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, sejumlah pelaku warga Barat juga telah ditangkap baru-baru ini untuk kasus serupa.
CHANNEL NEWS ASIA I THE STAR I MARIA RITA
Berita lain:
Pria Ini Gigit Balik Ular Kobra Hingga Mati
Tentara Pemberontak di Pinggir Damaskus Terkepung
Diganjar Penjara, Lempar Istri dengan Telur
''Perang'' Obama-Romney Merambah Sektor Energi
Dialog Kebakaran TVOne Digerudug Massa
Pangeran William Tak Kaget dengan Foto Bugil Harry
Hubungan Intim Mulai Membosankan? Cobalah Tips Ini
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya