Apple Minta Ganti Rugi US$ 2,5 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 22 Agustus 2012 11:11 WIB

Apple iPhone 4 (kiri) dan Samsung Galaxy S. REUTERS/Truth Leem

TEMPO.CO , San Jose, California - Apple Inc meminta ganti rugi lebih dari US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 23,8 triliun) atas kerugian yang ditimbulkan oleh Samsung Electronics Co Ltd.

Seorang ahli dari Apple menyatakan Samsung telah meraih margin 3,5 persen dan pendapatan US$ 8,16 miliar (Rp 81,7 triliun) di Amerika Serikat dari produk tablet dan telepon pintar selama masa sengketa dengan Apple, mulai dari pertengahan 2010 hingga Maret 2012. Samsung membantah angka-angka itu.

Apple menuduh Samsung menjiplak habis desain dan beberapa fitur yang ada di iPad dan iPhone. Perusahaan yang didirikan almarhum Steve Jobs ini meminta penjualan produk Samsung dilarang untuk mencegah terjadinya kerusakan moneter yang lebih parah.

Samsung, yang tengah berupaya memperluas pasarnya ke Amerika Serikat, balik menyerang dengan mengatakan Apple melanggar beberapa hak paten, termasuk beberapa teknologi nirkabel yang penting.

Kedua perusahaan –lewat kuasa hukum masing-masing– menyampaikan argumen terakhir di Pengadilan Federal di San Jose, California, Selasa, 21 Agustus 2012 waktu setempat.

Setelah kedua perusahaan itu menyampaikan argumen terakhir, para juri dijadwalkan akan mulai melakukan perundingan pada Rabu, 22 Agustus 2012 waktu setempat.

Baik Apple maupun Samsung menggunakan email internal, saksi-saksi dari para desainer produk, demonstrasi produk, hingga maket untuk membeberkan kasus itu.

Kuasa hukum Apple, Harold McElhinny, focus kepada sebuah pertemuan antara Samsung dan eksekutif Google Inc pada Februari 2010. Dalam pertemuan itu Google meminta Samsung untuk berhenti meniru iPad sama persis.

“Sudah jelas eksekutif Samsung mengabaikan permintaan itu dan melanjutkan menjiplak,” kata McElhinny.

Apple menambahkan, produk (Samsung) tampak begitu mirip sehingga menimbulkan kebingungan di pasar.

Kuasa hukum Samsung, Charles Verhoeven, mengatakan Apple tidak bisa menunjukkan bukti bahwa sudah ada konsumen yang tertipu ketika membeli iPhone atau iPad ternyata yang dibeli Samsung.

“Komsumen mempunyai pilihan, bukan melakukan kesalahan,” katanya.

Verhoeven juga menekankan kepada juri bahwa kerugian yang dikemukakan Apple tidak dikalkulasi dengan betul dan menyebut Apple dengan konyol.

Kasus Apple Inc versus Samsung Electronics Co Ltd tercatat di Pengadilan Distrik Amerika Serika Serikat, Distrik Utara California, dengan nomor 11-1846.

REUTERS | GRACE S. GANDHI


Terpopuler:
Jurnalis TV Jepang Tertembak di Aleppo

Perkumpulan Muslim Shizuoka Akan Bangun Masjid

Final Pertarungan Apple vs Samsung, Siapa Menang?
Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya

Bom Mobil di Damaskus, 3 Cedera

Serangan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 37 Tewas

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya