Kontingen Garuda di Kongo Peringati 17 Agustus

Reporter

Editor

Jumat, 17 Agustus 2012 19:23 WIB

Prajurit Kontingen Garuda (Konga) XX-G di lapangan Marshailing Area Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (20/10). Mereka akan diberangkatkan Selasa malam ke Republik Demokrat Kongo dalam misi perdamaian PBB. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO , Dungo - Peringatan ulang tahun Republik Indonesia ke-67 di markas Kontingen Garuda Indonesia XX-I Dungo, Kongo, berlangsung khidmad dan meriah. Upacara dipimpin Komandan Satuan Tugas Garuda XX-I Letkol CZI Sapto Widhi Nugroho sebagai inspektur upacara, dan komandan upacara Kapten Marinir Agus Wahyu Widodo.

Dalam kesempatan itu inspektur upacara membacakan amanat Panglima TNI. Bagi 175 anggota Garuda XX-I, perayaan kamp ini istimewa karena dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Syafrie Syamsoeddin. Ikut dalam rombongan Direktur Strategi Pertahanan Mayjen TNI Puguh Santoso, Dirrah Ditjenstrahan Brigjen TNI Fransen Siahaan, Dirziad TNI AD Brigjen Zainal Arifin, Penasihat Militer Perwakilan Tetap RI di New York Brigjen Budhihardja Raden, Atase Pertahanan RI Afrika Selatan Kolonel Victor Simatupang, juga Direktur Pindad Adik Avianto Sudarsono.

Usai upacara Safrie mengatakan dirinya diminta untuk melihat dari dekat aktivitas kontingen Garuda. Dia menegaskan Kontingen Garuda adalah wajah 250 juta warga Indonesia, di Kongo. "Saya telah melihat bahwa para prajurit telah melakukan dengan baik apa yang ditugaskan negara," kata Safrie.

Selanjutnya Wamen menyerahkan bingkisan lebaran dari Asabri untuk semua anggota Garuda XX-I. Peringatan kemerdekaan diakhiri foto bersama di halaman kamp Garuda XX-I.

Garuda XX-I mulai bertugas di Dungu pada Desember 2011. Misi mereka adalah melakukan konsolidasi keamanan untuk perdamaian. "Kami"Kami di sini membuat jalan, jembatan, landasan terbang," kata Komandan Satgas Garuda XX-I Letkol Sapto.

Pada Kamis 16 Agustus, wamen sempat diajak melihat ruas jalan Dungo - Duru. Jalan yang rencananya sepanjang 84 km ini dirintis oleh Kontingen Garuda XX-H dan dilanjutkan sambil dirawat oleh Garuda XX-I.

Jalan tanah yang dikeraskan dengan lapisan limnit - tanah merah bercampur pasir dan krikil - itu tampak mulus dan nyaman dilalui. Limonit diambil dari lapisan atas tanah di kiri kanan jalan yang baru dibuka itu. Pada tepian jalan mulai ada komunitas lokal mendirikan hunian, berkelompok lima hingga 10 rumah.

Letkol Sapto mengatakan hambatan mereka cuma peralatan kerja yang sudah mulai rusak, disamping malaria. "Sudah 143 anggota kami yang kena malaria," katanya.

Sebelum kembali wamen mengatakan akan segera mengusulkan pembaruan alat kerja Kontingen Garuda. "Kita akan lakuksn kebijaksn khusus untuk tugas teknis peace keeping operation ini," katanya.

PHILIPUS PARERA

Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya