Myanmar Segera Revisi UU Kewarganegaraan 1982

Reporter

Editor

Kamis, 16 Agustus 2012 05:40 WIB

AP Photo

TEMPO.CO , Yangon: Presiden Myanmar Thein Sein mengatakan Undang-Undang Kewarganegaraan tahun 1982 perlu direvisi. Namun ia tidak mengelaborasi hal itu lebih lanjut. Dalam undang-undang tersebut, etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara meski mereka telah tinggal berpuluh tahun di Myanmar.

Adapun langkah konkret untuk warga Rohingya yang sudah dirancang oleh pemerintah Myanmar, kata Thein Sein, adalah segera membuka sekolah-sekolah untuk warga muslim Rohingya di Negara Bagian Arakan dengan pendidikan yang lebih baik.

Thein Sein menjelaskan, langkah ini diperlukan karena kebanyakan warga Rohingya saat ini bersekolah di pesantren-pesantren. “Satu waktu mereka menjadi terdidik, maka mereka akan lebih dan mampu memutuskan apa yang benar dan apa yang salah,” kata Thein Sein kepada VOA kemarin.

Sebelumnya, Abu Tahay, etnis Rohingya yang mendirikan Partai Demokrasi Nasional untuk Pembangunan, mengatakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan konflik kekerasan yang dialami Rohingya adalah dengan mengamendemen Undang-Undang Kewarganegaraan 1982.

Undang-undang tersebut, ujar Tahay, bertentangan dengan konstitusi tahun 1974 dan tahun 2008 serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Ini (Undang-Undang Kewarganegaraan 1982). Saat itu Rohingya diakui keberadaannya di Myanmar. “Ini didesain untuk merendahkan warga Rohingya,” ujarnya kepada Tempo, pada 2 Agustus lalu.

Vijay Nambiar, penasihat khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, mengatakan kunjungan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Ahmet Davutoglu ke Arakan menunjukkan ketulusan pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan krisis.

“Hal ini juga menunjukkan kemauan pemerintah Myanmar untuk bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menanggulangi penderitaan rakyat. Langkah positif seperti ini akan memberikan dukungan kepada proses demokrasi dan reformasi Myanmar,” ucap Nambiar kemarin.

Kunjungan Davutoglu, menurut Nambiar, juga signifikan bagi transparansi internasional. Begitu juga yang dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

IRRAWADDY | MARIA RITA

Berita lain:
Ular Piton dengan 87 Butir Telur Ditemukan

Mantan PM: Kejatuhan al-Assad Tinggal Tunggu Waktu

Komputer Dicuri dari Rumah Steve Jobs

Aktivis Malaysia Protes Sensor Internet

New York Times di Tengah Perubahan Era Digital

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya