TEMPO.CO , Palo Alto - Komputer senilai lebih dari US$ 60 ribu dan barang-barang pribadi lainnya telah dicuri dari rumah pendiri Apple Steve Jobs di Palo Alto, California.
Kariem McFarlin, 35, dari Alameda ditangkap dan didakwa dengan pencurian dan penjualan properti curian, menurut Scott Tsui, kata wakil jaksa Santa Clara County. McFarlin tetap dalam penjara Santa Clara County dengan jaminan US$ 500 ribu menunggu sidang pengadilan pada Senin, kata Tsui.
Pencurian diduga terjadi pada tanggal 17 Juli. Rumah itu sedang direnovasi bulan lalu, dan tak seorang pun berada di rumah pada saat itu.
Tsui menolak mengatakan apakah komputer dan barang lain milik Jobs atau anggota keluarga lainnya. Jaksa penuntut mengatakan McFarlin kemungkinan besar tidak menyadari bahwa rumah yang jadi sasaran pencuriannya adalah rumah orang ternama di dunia teknologi informasi.
"Kami tidak menemukan petunjuk yang menunjukkan bahwa keluarga Jobs menjadi sasaran," katanya.
Polisi melacak McFarlin melalui penggunaan peralatan komputer yang dicuri, kata Tsui. Dia menolak untuk memberikan keterangan lebih spesifik terkait hal ini. McFarlin bisa menghadapi hukuman penjara maksimal tujuh tahun delapan bulan untuk perbuatannya.
Jobs meninggal pada bulan Oktober di usia 56 setelah pertarungan panjang dengan kanker. Ia tinggal di rumah itu dengan istrinya, Laurene Powell, dan ketiga anak mereka.
Perwakilan Apple dihubungi oleh CNN menolak berkomentar.
CNN | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya