Seorang anggota pasukan pemberontak berjaga-jaga dengan senjatanya di Aleppo, Suriah, (29/7). REUTERS/Zohra Bensemra
TEMPO.CO, Dubai - Seluruh korban penculikan warga Iran oleh pemberontak pada pekan lalu diberitakan masih hidup dan dalam keadaan sehat. Demikian pernyataan pejabat Kementerian Luar Negeri Iran kepada media, Rabu, 8 Agustus 2012 sekaligus sebagai bantahan kabar yang menyebutkan bahwa tiga warga Iran yang diculik itu telah tewas akibat serangan udara pemerintah Suriah.
Pemberontak Suriah pada Sabtu, 4 Agustus 2012 pekan lalu telah menguasai sebuah bus berpenumpang 48 warga Iran yang diyakini sebagai anggota militer Iran. Pemerintah Iran, sekutu dekat Suriah, menjelaskan bahwa para korban penculikan tersebut merupakan pensiunan tentara yang sedang melakukan perjalanana rokhani di Damaskus.
Oposisi antipemerintah mengatakan pada Senin, 6 Agustus 2012, akibat serangan udara pasukan pemerintah di Damaskus, tiga warga Iran yang mereka sekap tewas. Opisisi mengancam akan membunuh sisanya jika militer tidak menghentikan serangannya.
"Sumber kami di lapangan memperoleh informasi bahwa seluruh korban penculikan dalam kondisi sehat wal afiat," kata Mojtaba Ferdowsipour, Kepala Kantor Kementerian Luar Negeri Iran Urusan Timur Tengah, kepada televisi Iran Al-Alam, seperti dilaporkan kantor berita Fars, Rabu, 8 Agustus 2012. "Laporan yang mereka sampaikan salah," katanya.
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan pada Rabu, 8 Agustus 2012 bahwa korban penculikan para pemberontak di Suriah adalah pensiunan anggota Korps Pengawal Revolusi Iran. Para pemberontak yakin kehadiran mereka di Suriah adalah untuk membantu pasukan Iran yang kini di ambang kejatuhan.
Kasus penculikan ini telah membuat Iran pening kepala karena memaksa Negeri Mullah dan Suriah melakukan kontak dengan kelompok pemberontak demi pembebasan mereka. Iran selaku sekutu dekat Suriah mengutuk campur tangan internasional, termasuk Turki dan Qatar terhadap urusan dalam negeri Suriah.
