Filipina Tangkap Pentolan Kelompok Abu Sayyaf  

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 15:18 WIB

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Polisi Filipina mengaku telah menangkap Ahmadsali Badron, seorang pentolan kelompok Abu Sayyaf, yang dituduh kerap melakukan serangan bom, penculikan, dan pemenggalan kepala korban.

Komisaris Besar Edgar Danao, Kepala Pasukan Kepolisian Khusus Filipina Tengah untuk Kejahatan Transnasional, mengatakan, kepolisian menahan Ahmadsali Badron, Sabtu, 28 Juli 2012, di Desa Lamion Tawi Tawi, provinsi selatan negara.

Tawi Tawi terletak di dekat Provinsi Sulu, tempat kelompok Al-Qaeda yang memiliki kaitan dengan Abu Sayyaf berada di hutan belantara. "Badron diduga terkait dengan sejumlah penculikan dan membantu "para teroris" Asia Tenggara keluar-masuk Filipina selatan," ujar petugas.

Badron, Danao menjelaskan, juga menggunakan nama samaran Asmad dan Hamad Ustadz Idris. Dia terlibat dalam 2.000 kali penculikan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf, termasuk terhadap 21 orang yang hampir semuanya wisatawan Eropa, turis resor penyelam Sipadan, Malaysia. Pria ini diduga pula membantu menyusun rencana keluar-masuknya kelompok Jamaah Islamiyah asal Indonesia untuk melakukan operasinya di Asia Tenggara melalui Filipina.

Danoa mengatakan, salah satu pentolan teroris yang pernah dibantu memasuki Filipina selatan oleh Badron adalah Dulmatin, pria Indonesia yang didakwa membantu merencanakan pengeboman nightclub di Bali pada 2002, yang menyebabkan 202 orang tewas.

Dulmatin, diduga seorang pembuat bom, oleh Amerika Serikat dimasukkan ke daftar teroris paling dicari, bersembunyi selama bertahun-tahun bersama Abu Sayyaf di kawasan Mindanao selatan dan kembali ke Indonesia. Dia tewas ditembak kepolisian Indonesia pada Maret 2010. Dalam memperluas gerakan ekstremisnya, Badron diduga menerima bantuan keuangan dari seorang Palestina. Selain sebagai seorang ulama dari Sulu, Badron juga diyakini menyimpan sejumlah dana tebusan dari Abu Sayyaf.

Abu Sayyaf adalah kelompok perjuangan kelompok Islam Filipina selatan, didirikan pada 1991 di kepulauan Basilan. Kelompok ini diduga menerima dana dan pelatihan dari kelompok-kelompok radikal di Asia dan Timur Tengah, temasuk Al-Qaeda. Keberadaan kelompok ini pada 2001 mendapat perhatian serius Amerika Serikat ketika menculik tiga warga Amerika. Dua korban penculikan itu belakangan dikabarkan tewas.

Penculikan demi penculikan warga asing, termasuk warga Filipina, menyebabkan Washington mengerahkan ratusan tentaranya di Filipina pada 2002 untuk memberikan pelatihan kepada pasukan Filipina dan berbagi informasi intelijen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu upaya militer menangkap atau membunuh hampir seluruh komandan senior Abu Sayyaf.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya