Pasukan Yaman mengangkat senjata di Provinsi Saada, sebelah utara Yaman usai bertempur dengan kelompok Shia.Gambar diambil pada 24 Januari 2010.REUTERS/Yemen Army/Handout
TEMPO.CO, Sanaa - Sejumlah pria bersenjata menculik petugas keamanan kantor Duta Besar Italia di jalanan Ibu Kota Sanaa. "Ini merupakan penculikan pertama terhadap staf diplomat Barat," ujar petugas keamanan Yaman kepada media, Ahad, 29 Juli 2012.
Petugas keamanan Yaman yang tak bersedia disebutkan identitasnya, karena tak memiliki otoritas menjelaskan kepada media, mengatakan diplomat itu diculik pada Ahad, 29 Juli 2012.
Seorang pejabat keamanan di Sanaa membenarkan peristiwa penculikan itu kepada kantor berita AFP. Dia menyebutkan, seorang pria Italia diculik dan dibawa lari ke sebuah lokasi yang belum diketahui. "Kini polisi sedang bekerja keras mengindentifikasi para penculik," ujarnya.
Di Roma, juru bicara Menteri Luar Negeri Italia pun membenarkan telah terjadi penculikan terhadap staf kedutaannya di Sanaa. "Kami membenarkan bahwa seorang warga Italia yang bekerja sebagai petugas keamanan di kedutaan telah diculik," ujarnya.
"Unit Krisis Kementerian Luar Negeri telah diaktifkan dan sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Saat ini, kami belum bisa memberikan keterangan demi menjaga risiko upaya penyelamatan," jelasnya.
Warga asing di Yaman kerap menjadi sasaran penculikan oleh pasukan bersenjata dari suku-suku pedalaman. Mereka menggunakannya sebagai media tawar-menawar dengan pemerintah.
Lebih dari 200 orang telah diculik di Yaman sejak 15 tahun terakhir ini. Rata-rata korban penculikan dibebaskan dalam keadaan hidup dan kondisi baik. Seorang staf kedutaan besar Prancis dan anggota Komite Palang Merah Internasional diculik April 2012 lalu di sebelah utara kota pelabuhan, Hudaida, namun dibebaskan sebulan kemudian dalam kondisi terluka. Pada Maret lalu, seorang perempuan Swiss diculik oleh Al-Qaeda di Kota Hudaida dan hingga saat ini masih disandera.
