Penggemar Batman, Steve Andrews, dari Indiana, berdandan ala "The Joker," saat menunggu pemutaran The Dark Knight Rises, seri terakhir dari trilogi Batman garapan sutradara Christopher Nolan, di luar AMC Cinemas di Universal CityWalk, Universal City, California, Amerika Serikat, Kamis (19/7). AP/Damian Dovarganes
TEMPO.CO , Maryland - Satu minggu setelah penembakan Colorado, polisi Maryland menangkap seorang pria bersenjata yang mengatakan kepada majikannya ia adalah seorang Joker yang "akan meledakkan setiap orang".
Namun ulahnya batal dilakukan setelah polisi mengendus dan mengamankannya.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Neil Edwin Prescott dalam dokumen pengadilan yang diperoleh ABC News, sebelumnya diberhentikan dari pekerjaannya. Dia kemudian mengancam dengan membuat pernyataan kepada atasannya setidaknya dua kali pada hari Senin, kata polisi.
Di gudang rumahnya, Prescott memiliki sekitar 25 senjata api, termasuk senapan semi-otomatis, senjata laras pendek, dan pistol. Polisi juga menemukan ribuan butir amunisi di dalam kotak baja.
Dia mengatakan kepada majikannya, "Aku seorang Joker, aku akan memainkan senjataku dan mengarahkannya kepada semua orang," kata polisi. Prescott juga menyatakan bahwa ia ingin melihat otak majikannya itu berserakan di seluruh trotoar.
"Jelas bahwa komentar yang dibuat oleh Prescott referensi pembunuhan massal terbaru yang terjadi di Colorado dalam beberapa hari terakhir di mana penembak diduga memanggil dirinya sebagai Joker, mengecat merah rambutnya, dan menembaki orang-orang di gedung bioskop," demikian menurut dokumen pengadilan.
Ketika polisi tiba di rumah Prescott pada hari Kamis untuk membicarakan hal itu, ia mengenakan t-shirt dengan tulisan, "Senjata tidak membunuh orang, saya yang melakukan." Dia dibawa ke tahanan berdasarkan petisi darurat untuk perawatan medis, kata polisi. Pihak berwenang mengatakan sikap Prescott adalah "sangat tenang" ketika ia ditahan.