TEMPO.CO, Beirut - Negara-negara Barat memperingatkan bahwa Suriah siap menggunakan senjata kimia dan biologi jika negeri itu mendapatkan serangan dari kekuatan asing.
Peringatan Barat sejalan dengan pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi. Dia mengatakan pasukan angkatan bersenjata Suriah tidak akan menggunakan senjata kimia untuk melawan para pemberontak di dalam negeri, tetapi negerinya siap menggunakan senjata kimia melawan kekuatan asing yang mencoba intervensi.
"Senjata kimia atau senjata bakteri tidak akan pernah digunakan sejak krisis di dalam negeri Suriah," kata Makdissi. "Senjata ini disimpan dan diamankan oleh angkatan bersenjata Suriah serta mendapatkan pengawasan langsung. Senjata ini tidak akan digunakan kecuali mendapatkan serangan dari luar."
Damaskus tidak menandatangani konvensi internasional 1992 tentang pelarangan penggunaan, memproduksi, atau menyimpan senjata kimia. Washington dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan bahwa Suriah menjadi ancaman dalam penggunaan senjata tersebut.
"Rezim Suriah telah menyimpan senjata kimia, kami akan memberikan penjelasan kepada Assad dan orang-orang di sekitarnya bahwa dunia sedang menyaksikan (penyimpanan senjata kima). Mereka, masyarakat internasional, akan meminta pertanggungjawaban dan Amerika Serikat menilai Suriah telah membuat kesalahan dalam penggunaan senjata kimia," kata Presiden Barack Obama, Senin, 23 Juli 2012.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan peringatan tentang penggunaan senjata kimia tidak hanya ditujukan kepada pemerintah Suriah, melainkan juga terhadap para pemberontak dan militan lainnya.
Inggirs, Jerman, dan negara-negara Barat lainnya juga mengatakan penggunaan senjata kimia oleh Suriah sangat tidak bisa diterima. Menurut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, penggunaan senjata kimia bertentangan dengan konvensi internasional. Barat dan Israel sangat takut bila senjata kimia tersebut jatuh ke tangan kelompok-kelompok militan. Oleh sebab itu, Israel perlu mempertimbangkan melakukan aksi preventif guna mencegah senjata kimia atau misil berpindah tangan ke militan Shia di Libanon sekaligus sekutu dekat Hizbullah.
Glonal Security, dalam situsnya, menyebutkan Suriah memiliki senjata kimia yang disimpan di empat lokasi, yakni di utara Damaskus, dekat Homs, di Hama, dan dekat pelabuhan Mediterania, Latakia. "Seluruh senjata kimia tersebut mengandung sarin dan tabun," ujarnya tanpa menyebutkan sumbernya.
REUTERS | CHOIRUL
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya