Instruktur Angkatan Udara AS Perkosa Tarunanya  

Reporter

Editor

Sabtu, 21 Juli 2012 11:44 WIB

Ilustrasi. tnp.sg

TEMPO.CO, Lackland - Juri militer memvonis seorang instruktur di Lackland Air Force Base yang terbukti memperkosa seorang siswinya. Dia juga terbukti melakukan serangkaian pelecehan seksual pada beberapa siswi lain. Ulahnya mencoreng wajah Angkatan Udara Amerika Serikat dan mengguncang sistem pelatihan dasar militer negeri itu.

Sersan Luis bersalah atas 28 tuduhan, termasuk perzinahan, melanggar aturan, dan melakukan kejahatan seksual terhadap perempuan peserta pelatihan, yang sebagian besar dilaporkan di Lackland, San Antonio, dan sekolah pelatihan dasar Angkatan Udara Walker.

Dia menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup dan pemecatan tidak hormat.

Setidaknya sebelas instruktur lain dalam sistem pelatihan dasar Angkatan Udara juga diselidiki. Sembilan dari mereka berasal dari skuadron yang sama, berada di bawah investigasi dalam kasus sejenis. Tak hanya penyelidikan kriminal yang dilakukan, tetapi juga peninjauan kebijakan utama oleh jenderal bintang dua. Setidaknya 31 perempuan telah diidentifikasi sebagai korban.

Salah seorang instruktur mengaku bersalah dan empat lainnya siap menghadapi pengadilan militer. Para pejabat Angkatan Udara mengatakan para terduga telah dibebastugaskan dari pelatihan. Para letnan kolonel yang bertanggung jawab atas sayap pelatihan dasar Lackland juga dibebastugaskan.

Skandal pelecehan seksual adalah salah satu yang terburuk dalam lebih dari satu dekade. Pada tahun 1996, puluhan wanita di Aberdeen Proving Ground di Maryland menuduh pengawas laki-laki memperkosa mereka, melakukan penyerangan seksual, dan pelanggaran lain. Beberapa tahun sebelumnya, lebih dari 80 wanita diserang dalam pesta minum-minuman keras yang berlangsung selama beberapa hari di Las Vegas. Sebuah kasus yang menyebabkan pengunduran diri kepala staf Angkatan Laut dan dua laksamana.

Skandal itu telah sangat menyakitkan bagi Angkatan Udara. Sembilan tahun lalu, sebuah survei yang dilakukan oleh Pentagon inspektur jenderal menemukan bahwa 12 persen wanita yang lulus dari Akademi Angkatan Udara mengatakan mereka telah menjadi korban pemerkosaan atau percobaan pemerkosaan selama pendidikan. Sebagian besar mengatakan mereka tidak melaporkan hal itu kepada pihak berwenang karena takut dihukum.

Tuduhan serangan pertama dilaporkan oleh pihak lain. Dan ketika investigator mulai mewawancarai korban, hampir semua awalnya membantah diserang.

Dengan staf sekitar 475 instruktur, Lackland memberikan pelatihan dasar kepada sekitar 35 ribu calon perwira per tahun. Sekitar satu dari lima orang peserta pelatihan adalah wanita, dan sekitar sembilan dari sepuluh instruktur adalah pria.

Sifat hierarki militer yang ketat membuat tindak pelecehan seksualsangat kondusif, kata para kritikus. Instruktur, kata mereka, posisinya bak dewa dalam lembaga itu.

Menurut data Pentagon, ada 3.192 laporan tentang kekerasan seksual dalam militer pada 2011, tetapi hanya 240 kasus yang berlanjut ke pengadilan. Departemen Pertahanan mengakui banyak kejahatan tak dilaporkan dan memperkirakan jumlah serangan sebenarnya mungkin lebih mendekati angka 19 ribu per tahun.

LOS ANGELES TIMES | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya