Pangeran Bandar Jadi Kepala Intelijen Saudi  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Juli 2012 16:21 WIB

Pangeran Bandar bin Sultan. indonesian.irib.ir

TEMPO.CO, Riyadh - Pelayan Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz menunjuk bekas Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Pangeran Bandar bin Sultan, sebagai Kepala Dinas Intelijen menggantikan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz. Demikian kabar dari media Saudi, Kamis, 19 Juli 2012. Selanjutnya, papar televisi Saudi, Pangeran Muqrin akan menduduki jabatan sebagai penasihat Raja dan utusan khusus Raja Abdullah.

Selain menjadi Kepala Dinas Intelijen, Pangeran Bandar yang juga putra almarhum Putra Mahkota Sultan bin Abdul Aziz akan menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional. "Kerajaan menunjuk bekas duta besar Kerajaan menjadi Kepala Dinas Intelijen dan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional."

Pangeran Bandar merupakan duta besar Kerajaan untuk Washington selama 22 tahun, termasuk ketika terjadi Perang Teluk dan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Posisi Arab Saudi terkunci oleh kekuatan regional Iran atas perannya di Bahrain, Irak, dan Libanon. "Ada perasaan kebutuhan kami meningkatkan kemampuan intelijen, dan Bandar memiliki sejarah soal ini," ujar Jamal Khashoggi, pengamat politik Saudi.

"Kami sedang menyaksikan dimulainya era baru di Timur Tengah bersama kolapsnya Presiden Suriah (Bashar al-Assad). Kami mengkhawatirkan masalah di Yordania dan Libanon," ujarnya.

Bandar pernah mengepalai Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi selama tujuh tahun, tetapi dia mundur dari penampilan publik sejak meninggalkan posnya di Washington pada 2005.

"Dia sangat paham atas posisinya mengepalai Dewan Keamanan Nasional dan sangat piawai terhadap masalah-masalah intelijen. Dia juga terlibat dalam keamanan Saudi selama sepuluh tahun terakhir ini," kata Robert Jordan, Duta Besar Amerika Serikat di Riyadh pada 2001-2003.

Jordan yang juga pernah bekerja sama dengan Pangeran Bandar selama menjadi duta besar menggambarkan bahwa Pangeran Bandar merupakan "duta besar antar-jemput" yang berhasil mempererat hubungan antara Washington dan sekutu terdekatnya, Arab Saudi. Pangeran Bandar adalah anak dari Putra Mahkota Pangeran Sultan, yang meninggal pada Oktober tahun lalu, selaku Menteri Pertahanan Arab Saudi selama lima dekade.

ARAB NEWS | AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya