TEMPO.CO, Timbuktu - Seorang pria Timbuktu dicambuk 40 kali karena terbukti menenggak minuman keras alias minuman beralkohol, Senin, 16 Juli 2012. Hukuman itu dijatuhkan oleh kelompok Islam yang menguasai kawasan utara Mali. Kelompok ini ingin menerapkan hukum Islam di sana, demikian keterangan saksi mata yang tak bersedia disebutkan namanya kepada media.
"Seorang pria muda menerima hukuman cambuk 40 kali karena mengonsumsi minuman keras. Hukuman itu dilaksanakan di Pasar Timbuktu," kata seorang warga setempat kepada kantor berita AFP melalui telepon.
"Dia terluka dan dilarikan ke rumah sakit," kata warga yang tak bersedia menyebutkan identitasnya itu. Saksi mata lainnya membenarkan kejadian itu.
Kelompok Islam, Ansar Dine (Pelindung Iman), adalah salah satu dari kelompok Islam yang berafiliasi kepada Al-Qaeda. Kelompok ini telah menguasai utara Mali. Mereka berkuasa di tengah kekosongan pemerintahan saat terjadi kudeta militer pada 22 Maret 2012 di selatan Mali. Kelompok ini juga ingin menerapkan syariah Islam di kawasan yang mereka kuasai di Mali.
Sepasang pria dan wanita di Timbuktu pernah mendapatkan hukuman cambuk sebanyak 100 kali pada 20 Juni 2012 karena keduanya dituduh berzina sehingga melahirkan seorang bayi. Selain menjatuhkan hukuman cambuk, Ansar Dine juga menghancurkan seluruh bar di kota tesebut termasuk sebagian besar peninggalan kuno, tempat tinggal para tokoh muslim karena dianggap berhala. Kelompok Islam lainnya adalah Gerakan Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (Mujao). Kelompok ini membakar rokok, memecut para perokok, serta melarang orang bermain sepak bola dan menyaksikan televisi.
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
