TEMPO.CO , Jakarta - Penyakit misterius yang menewaskan puluhan anak dalam tiga bulan terakhir hingga saat ini belum berhasil didiagnosis. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, menyatakan Kementerian Kesehatan Kamboja dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum berhasil mengumpulkan keseluruhan data tentang penyakit itu.
"Jadi masih digunakan istilah ‘undiagnosed syndrome’ dan juga ‘neuro-respiratory syndrome’," kata Tjandra dalam siaran persnya, Senin, 9 Juli 2012.
Sejak April kemarin, kata Tjandra, penyakit ini sudah membunuh 59 anak yang berusia usia sekitar 3 bulan sampai 11 tahun. Namun kebanyakan penderita berasal dari balita, yakni sebanyak 52 anak. Sedangkan rasio penderita anak laki-laki terhadap perempuan adalah 1,3.
Menurut dia, tidak semua korban penyakit ini diambil sampel laboratoriumnya. Sebab, sebagian besar korban meninggal dunia sebelum sempat diperiksa. Namun dari kasus yang diperiksa, sebagian positif terinfeksi virus Enterovirus EV-71. Sebagian lainnya ditemukan Dengue dan Streptococcus suis. "Tapi semua sampel negatif H5N1 dan influenza virus, SARS, juga Nipah," ujar Tjandra.
Hingga kemarin WHO dan Kementerian Kesehatan Kamboja masih sibuk menyelidiki ihwal penyakit ini. Dalam keterangan Dr. Nima Asgari dari WHO di Phnom Penh, pasien yang terkena penyakit ini menderita demam tinggi, diikuti dengan gangguan pernapasan parah yang berlangsung cepat. Beberapa juga mengalami gejala neurologi.
"Pada tahap ini kami tidak bisa mengesampingkan jika ini adalah campuran dari sejumlah penyakit yang diketahui (virologi, bakteri, atau toksikologi) yang telah dilaporkan sebagai salah satu sindrom atau sesuatu yang baru," kata Asgari.
Menurut Nima, tindakan yang sedang dilakukan adalah menentukan apakah kelompok usia lainnya juga terpengaruh.
Nima mengatakan kasus tersebut telah menewaskan sekitar 60 anak. Namun WHO belum mengkhawatirkan penyakit tersebut akan menular ke negara lain. Terbukti hingga kini lembaga itu belum mengeluarkan larangan perjalanan dari dan ke Kamboja.
NUR ALFIYAH
Berita lain:
Penyakit Misterius Bunuh 61 Anak di Kamboja
Dukun Ramal ''Pria Tinggi Kurus'' Repotkan Foke
Cerita Blak-Blakan Mantan Manajer Tom Cruise
Putri Kerajaan Arab Saudi Minta Suaka ke Inggris
Ini Alasan Halida Hatta Mundur dari Gerindra
Berita terkait
Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi
7 September 2017
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.
Baca SelengkapnyaJanda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya
21 Juli 2017
Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu
Baca SelengkapnyaHun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu
11 Mei 2017
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.
Baca SelengkapnyaSelebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi
29 April 2017
Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.
Baca SelengkapnyaKamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu
28 Maret 2017
Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui
25 Februari 2017
Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.
Baca SelengkapnyaChevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja
14 Februari 2017
Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.
Baca SelengkapnyaYuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini
10 Februari 2017
Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja
Baca SelengkapnyaKamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia
7 Januari 2017
Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.
Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup
23 November 2016
Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.
Baca Selengkapnya