TEMPO.CO , Tokyo - Ribuan orang memadati Makuhari Messe, gedung pusat pameran di Tokyo, Jepang, Sabtu-Minggu, 7-8 Juli 2012, waktu Jepang. Sejumlah artis Jepang dan artis asing termasuk kelompok band Jerman terkenal, Kraftwerk, menggelar konser untuk menolak nuklir.
Konser ini lahir dari gagasan Ryuichi Sakamoto, seorang komposer peraih Oscar. Sakamoto, si pemilik kelompok band techo-pop menampilkan Yellow Magic Orchestra bersama pemain band rock Jepang Asia Kung-Fu Generation dan Kraftwerk.
Konser bertajuk No Nuke 2012, menurut penyelenggara, merujuk pada bencana bocornya reaktor nuklir Fukushima pada 11 Maret 2011 saat gempa berkekuatan 9 Skala Richter dan tsunami mengguncang Jepang. Perusahaan pengelola Fukushima, Tokyo Electric Power (Tepco) dan perdana menteri Jepang mengatakan krisis akut sudah berlalu. Namun kenyataannya bahaya tersebut tidak berlalu dan penyelesaian yang nyata atas bencana ini tak kunjung jelas.
“Kami mengadakan konser ini untuk mendorong Jepang agar menghentikan energi nuklir sehingga bencana seperti itu tidak terulang lagi,” kata penyelenggara konser.
Masa depan warga yang tinggal di kawasan itu juga menjadi tidak diketahui pasti setelah mereka meninggalkan tempat tinggalnya dan dampak dari bocornya reaktor nuklir terhadap kesehatan mereka baru ditemukan nanti.
Hasil dana yang terkumpul dari konser ini akan didonasikan kepada gerakan “Goodbye to nuclear power” yang juga didukung oleh peraih Nobel Kenzaburo Oe dan jurnalis Satoshi Kamata, yang sama hebatnya dengan Sakamoto, peraih Academy Award untuk film The Last Emperor.
Gerakan ini juga membuat petisi menolak nuklir dan petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 7,5 juta orang . Pekan lalu, mereka juga menggelar aksi protes di depan rumah perdana menteri Jepang menentang hadirnya reaktor nuklir di Jepang.
ASIA ONE I MARIA RITA
Berita terpopuler lainnya:
Partikel Tuhan dan Kiamat
Ada Lebih dari Satu Partikel Tuhan?
Pertama dalam Sejarah AS Senator Gay Menikah
Cerita Blak-Blakan Mantan Manajer Tom Cruise
Putri Kerajaan Arab Saudi Minta Suaka ke Inggris
Berita terkait
Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat
26 Oktober 2022
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir
4 Juli 2022
Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.
Baca SelengkapnyaIAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida
16 Mei 2022
Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus
16 Februari 2022
Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.
Baca Selengkapnya3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam
5 November 2021
Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."
Baca SelengkapnyaAntibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya
4 November 2021
BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaInsinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir
11 Oktober 2021
Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar
Baca SelengkapnyaPT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir
19 September 2019
PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaAmerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...
18 September 2019
Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.
Baca SelengkapnyaBiaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen
7 September 2019
Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.
Baca Selengkapnya