Orang Tua Di Asia Habiskan Banyak Duit untuk Les

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Juli 2012 19:07 WIB

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, belajar bahasa Cina tiap hari di rumahnya. (DailyMail)

TEMPO.CO , Manila -Kebiasaan les privat ternyata banyak dilakukan orang Asia. Sebuah kajian dari Bank Pembangunan Asia dengan Universitas Hong Kong menyebutkan miliaran dolar digelontorkan para orang tua agar anaknya bisa les privat. Meski belum ada bukti keefektivannya, tapi anggaran biaya les selalu meningkat tiap tahunnya.

"Pendidikan bayangan" adalah bisnis yang berkembang tak hanya di negara kaya di Asia tapi di negara-negara berkembang Asia. Para orang tua berusaha agar anaknya bisa sukses dengan pendidikan yang cukup sedini mungkin.

Catatan Bank Pembangunan Asia (ADB), hampir 9 dari 10 anak SD di Korea Selatan sudah les privat. Sementara di India, angkanya tak beda jauh. Sekitar 6 dari 10 anak SD di Bengali barat India pun sudah harus ikut les privat.

"Proporsi di negara lain memang rendah, tapi rata-rata daerahnya terus meluas dan angkanya bertambah," tulis hasil kajian ADB di tahun 2011. Hasil ini tentunya menjadi alarm bagaimana sistem pendidikan di negara tersebut berjalan. Sebab kenapa orang tua memilih les privat, tentunya karena pendidikan di sekolah dirasa kurang.

Les tambahan sebenarnya bertujuan untuk membantu siswa yang terlambat belajarnya. Tapi bagi orang tua di Asia, les justru menjadi cara agar anak mereka tidak menyia-siakan waktu luang. Akibatnya seperti yang ditulis kajian ADB, waktu untuk olahraga dan bergaul jadi berkurang. Sehingga bisa menyebabkan tekanan sosial.

ADB mencatat rata-rata biaya les privat di Korea Selatan setara dengan 80 persen biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pendidikan umum. Jepang menghabiskan sekitar 12 miliar dolar Amerika (Rp 113,2 triliun) biaya tambahan pada 2010. Adapun Singapura sekitar 680 juta dolar Amerika (Rp 6,4 triliun) untuk kebutuhan yang sama.

Di Hong Kong, sebanyak 85 persen siswa sekolah menengah sudah mengikuti les privat. Bahkan promosi jasa les privat sudah menggurita di negara kota ini. Iklannya kursus pendidikan ini muncul di televisi, surat kabar hingga gambar di belakang bus.

Kajian ini meminta para pemangku kepentingan dunia pendidikan Asia untuk melihat temuan mereka. Sebab menjamurnya permintaan dan jasa les privat menjadi pertanda ada yang salah dengan sistem pendidikan. "Mereka harus bertanya kenapa les privat menjadi tempat yang utama," tulis kajian itu. Seharusnya les adalah tambahan dan hanya mengisi kekurangan saja.

JAPANTODAY|DIANING SARI

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

25 Februari 2016

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

Polisi memastikan berita acara itu hoax.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.

Baca Selengkapnya

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

5 Mei 2015

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.

Baca Selengkapnya