TEMPO.CO , Manila -Kebiasaan les privat ternyata banyak dilakukan orang Asia. Sebuah kajian dari Bank Pembangunan Asia dengan Universitas Hong Kong menyebutkan miliaran dolar digelontorkan para orang tua agar anaknya bisa les privat. Meski belum ada bukti keefektivannya, tapi anggaran biaya les selalu meningkat tiap tahunnya.
"Pendidikan bayangan" adalah bisnis yang berkembang tak hanya di negara kaya di Asia tapi di negara-negara berkembang Asia. Para orang tua berusaha agar anaknya bisa sukses dengan pendidikan yang cukup sedini mungkin.
Catatan Bank Pembangunan Asia (ADB), hampir 9 dari 10 anak SD di Korea Selatan sudah les privat. Sementara di India, angkanya tak beda jauh. Sekitar 6 dari 10 anak SD di Bengali barat India pun sudah harus ikut les privat.
"Proporsi di negara lain memang rendah, tapi rata-rata daerahnya terus meluas dan angkanya bertambah," tulis hasil kajian ADB di tahun 2011. Hasil ini tentunya menjadi alarm bagaimana sistem pendidikan di negara tersebut berjalan. Sebab kenapa orang tua memilih les privat, tentunya karena pendidikan di sekolah dirasa kurang.
Les tambahan sebenarnya bertujuan untuk membantu siswa yang terlambat belajarnya. Tapi bagi orang tua di Asia, les justru menjadi cara agar anak mereka tidak menyia-siakan waktu luang. Akibatnya seperti yang ditulis kajian ADB, waktu untuk olahraga dan bergaul jadi berkurang. Sehingga bisa menyebabkan tekanan sosial.
ADB mencatat rata-rata biaya les privat di Korea Selatan setara dengan 80 persen biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pendidikan umum. Jepang menghabiskan sekitar 12 miliar dolar Amerika (Rp 113,2 triliun) biaya tambahan pada 2010. Adapun Singapura sekitar 680 juta dolar Amerika (Rp 6,4 triliun) untuk kebutuhan yang sama.
Di Hong Kong, sebanyak 85 persen siswa sekolah menengah sudah mengikuti les privat. Bahkan promosi jasa les privat sudah menggurita di negara kota ini. Iklannya kursus pendidikan ini muncul di televisi, surat kabar hingga gambar di belakang bus.
Kajian ini meminta para pemangku kepentingan dunia pendidikan Asia untuk melihat temuan mereka. Sebab menjamurnya permintaan dan jasa les privat menjadi pertanda ada yang salah dengan sistem pendidikan. "Mereka harus bertanya kenapa les privat menjadi tempat yang utama," tulis kajian itu. Seharusnya les adalah tambahan dan hanya mengisi kekurangan saja.
JAPANTODAY|DIANING SARI
Berita terkait
Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun
8 Juni 2022
Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar
Baca SelengkapnyaHarga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta
8 Juni 2022
Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget
6 Juni 2022
Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang
6 Juni 2022
Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.
Baca SelengkapnyaPolda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini
25 Februari 2016
Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.
Baca SelengkapnyaPesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif
21 Desember 2015
Polisi memastikan berita acara itu hoax.
Baca SelengkapnyaPesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax
21 Desember 2015
Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDelapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini
1 Juli 2015
Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.
Baca SelengkapnyaBaru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini
1 Juli 2015
Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah
5 Mei 2015
Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.
Baca Selengkapnya