TEMPO.CO, Roma - Francesco Schettino, kapten kapal pesiar yang kandas pada Januari dan menewaskan 32 orang, dibebaskan dari tahanan rumah. Ia menyatakan "tangan Tuhan" membimbingnya menyelamatkan diri pada malam bencana.
"Ketika kapal hendak menabrak batu di lepas pantai Italia, tangan Tuhan seolah menyentuh kepala saya," katanya. Ia mengatakan dalam sebuah surat kepada pengacaranya yang diterbitkan oleh media Italia.
"Jika saya terus di jalan itu, haluan kapal akan menabrak batu. Akan makan banyak korban," ujar Schettino.
Komentar Schettino muncul setelah hakim Italia membebaskannya dari tahanan rumah. Namun ia diperintahkan untuk tidak meninggalkan negeri itu sampai proses persidangannya selesai.
Schettino bersama delapan orang lainnya tengah diselidiki setelah tragedi di lepas pantai Pulau Giglio pada 13 Januari. Saat itu Costa Concordia menabrak batu dan terbalik, dengan 4.229 orang dari berbagai negara masih berada di atas kapal.
Kapten dituduh berlayar terlalu dekat ke pantai, kemudian menunda evakuasi dan meninggalkan kapal sebelum semua orang diselamatkan. Kapal itu berada pada posisi miring setelah menabrak.
Dalam surat tersebut, Schettino mengulangi klaim bahwa itu adalah manuver terampil yang disengaja untuk menghentikan perahu menabrak batu dan membatasi kerusakan yang ditimbulkan. Dia juga membantah kecelakaan itu karena kondisi pikirannya.
"Ada orang yang mengatakan dampak disebabkan saya menderita halusinasi. Halusinasi apaan? Ini memang insting saya, kemampuan saya, kemampuan untuk mengetahui laut dan tiba-tiba mengubah arah," katanya.
AP | TRIP B
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya