Tunisia Dukung Investigasi Kematian Yasser Arafat  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Juli 2012 10:47 WIB

Warga Palestina memperingati lima tahun meninggalnya Presiden Palestina, Yasser Arafat di Rafah, Israel, Selasa (10/11). Arafat meninggal dalam usia 75 tahun pada 11 November 2004 di sebuah rumah sakit di Paris. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Tunis - Tunisia, Kamis 5 Juli 2012, menyerukan kepada Liga Arab agar segera mengadakan pertemuan penting untuk membahas dokumen yang menyebutkan bahwa kematian pemimpin Palestina, Yasser Arafat, akibat diracun.

Permintaan ini mendapat sambutan positif dari Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Mansouri, seperti disampaikannya kepada radio Suara Palestina. "Pemerintahan di Ramallah mendukung inisiatif Tunisia."

"Kami juga meminta Komite Investigasi Internasional untuk membentuk badan serupa yang pernah dibentuk untuk menyelidiki kematian (Perdana Menteri Lebanon) Rafiq Hariri sehingga kami dapat memecahkan banyak masalah atas sejumlah pertanyaan yang tak terjawab," kata dia.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kepemimpinan otoritas Palestina dapat memberikan jawaban kepada seluruh rakyat agar mereka bisa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi atas kematian Arafat sehingga kami bisa segera menutup file ini."

Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, melihat adanya alasan mengapa jasad Yasser Arafat tidak boleh digali kembali menyusul laporan Al Jazeera yang menyebutkan bahwa almarhum meninggal kemungkinan karena keracunan, kata juru bicara Presiden, Rabu 4 Juli 2012.

Nabil Abu Rudeinah, otoritas Palestina, mengatakan dia akan menggunakan, "Para ahli dari negara-negara Arab dan ilmuwan internasional guna mendapatkan bukti-bukti baru."

Nimr Hamad, pembantu Abbas, mengatakan pada Kamis 5 Juli 2012 bahwa mereka akan mengirimkan para ahli ke Eropa guna mempelajari hasil studi Institut Swiss yang mengungkapkan kasus kematian Arafat.

Sembilan bulan lalu, hasil investigasi Al Jazeera menemukan bukti bahwa benda-benda yang dikenakan Arafat, seperti pakaian, sikat gigi, kafiyeh--penutup kepala sekaligus ikon dirinya--mengandung racun polonoium tingkat tinggi berikut elemen radiokatif.

Para ilmuwan di Institut de Radiophysique, Lausanne, Swiss, yang mempelajari seluruh benda-benda pribadi Arafat berkesimpulan tulang-tulang Arafat banyak mengandung racun. "Penelitian ini tak terkait dengan politik atau alasan agama tertentu," kata Abu Rudeinah. "Termasuk penggalian jenazah Arafat sesuai dengan alasan ilmu pengetahuan dan medis."

Saeb Erekat, juru runding Palestina, menyerukan kepada Komite Internasional untuk mempelajari kematian Arafat. Hal yang sama pernah terjadi pada masalah kematian Hariri pada 2005. "(Itu) harus dilakukan," kata Erekat kepada Al Jazeera. "Kami akan melakukannya melalui PBB, Dewan Keamanan. Kami berharap setiap orang akan bekerja sama dengan kami sebab langkah kami semata-mata demi mencari kebenaran, lain itu tidak."

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan investigasi kematian Arafat adalah tugas nasional dan bangsa Arab. "Gerakan Hamas pertama adalah perlunya investigasi serius atas pembunuhan syuhada Yassefa Arafat jika hal tersebut merupakan sebuah upaya pembunuhan dan bukan akibat kematian wajar," katanya.

"Pengungkapan (kematian) tersebut harus dilakukan dengan kombinasi antara rakyat Palestina dengan bangsa Arab untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, bagaimana Yasser Arafat dibunuh, dan tangan siapa di balik kejahatan ini."

Berbicara kepada Al Jazeera, Rabu 4 Juli 2012, Suha Arafat, istri almarhum pemimpin Palestina, mengatakan pengungkapan penyebab kematian tersebut harus sesegera mungkin dilakukan.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya