RI Jajaki Buka Kantor Konsulat di Palestina

Reporter

Editor

Kamis, 5 Juli 2012 05:17 WIB

Ketua DPR Marzuki Alie, saat menjawab pertanyaan wartawan seusai sholat Jumat, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 8-6, 2012. Marzuki Alie menduga ada aktor di balik terus memanasnya kondisi Papua terkait peristiwa penembakan misterius hingga menewaskan warga Papua. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Bandung: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengungkapkan rencana pemerintah membuka kantor konsulat Indonesia di Palestina. ”Indonesia sedang mengkaji pendirian konsulat di Kota Ramallah,” kata dia saat berbicara di depan peserta International Conference for The Freedom of Al-Quds and Palestine di Bandung, Rabu, 4 Juli 2012.

Ucapan Marzuki di depan peserta konferensi internasional yang dihadiri oleh perwakilan ulama dan aktivis pergerakan Islam dari 20 negara itu menegaskan lagi posisi Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina. Marzuki yang juga menduduki jabatan Presiden Parliamentary Union of the Organization of Islamic Cooperation didapuk menjadi pembicara kunci konferensi yang diselenggarakan 2 hari, yang dibuka Rabu.

Kepada wartawan, Marzuki mengatakan, rencana membuka konsulat itu sebagai bentuk pengakuan terhadap keberadaan negara Palestina. ”Sebagai bentuk pengakuan tentang keberadaan negara Palestina kita perlu membuka kantor (konsulat) untuk lebih mendekatkan,” katanya.

Pertimbangan lainnya, juga untuk mempercepat sampainya perkembangan terkini di negara itu. ”Agar informasi-informasi aktual bisa langsung sampai ke pemerintah Republik Indonesia. Jadi tidak melalui proses yang lebih panjang, (lewat) Duta Besar kita di Yordania dan sebagainya,” kata dia.

Menurut dia, pemerintah Indonesia tengah mengkaji lokasi konsulat itu di Ramallah. Hanya dia mengingatkan, agar pilihan lokasi itu dipertimbangkan lagi sementara pendirian konsulat itu belum dilaksanakan. ”Saat ini perlu dipikirkan lagi, karena daerah Ramallah itu masih dikuasai Israel. Jangan sampai kita membuka konsulat di sana, seolah-olah kita mengakui eksistensi Israel,” kata Marzuki.

Dia mengatakan, pemerintah bisa saja menimbang lokasi lain di Palestina, termasuk Gaza. Namun, dari pengalamannya mengunjungi Gaza saat menyerahkan bantuan pemerintah Indonesia senilai Rp 20 miliar untuk membangun rumah sakit, fasilitas yang ada tidak mendukung. ”Saya melihat fasilitas-fasilitas yang ada di Gaza itu semuanya habis, apakah itu untuk kebutuhan hidup, air minum saja susah,” kata Marzuki.

Di forum itu Marzuki menyatakan akan menggalang lagi semua perwakilan parlemen anggota PUIC untuk berkunjung ke Palestina. Menurut dia, usaha pertama bersama sejumlah ketua parlemen negara-negara anggota PUIC gagal. Saat itu sejumlah pimpinan parlemen negara PUIC sudah sepakat mengunjungi Palestina.

”Sayangnya otoritas Mesir pada saat itu tidak memberikan izin masuk ke Mesir, karena (masuk ke Palestina) harus lewat pintu Raffah, (otoritas Mesir) tidak mengizinkan sehingga kunjungan itu kami tunda. Insya Allah dalam beberapa saat ke depan, kami tetap akan mengajak beberapa ketua parlemen anggota PUIC untk tetap berkunjung ke Gaza sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pembebasan Palestina,” kata Marzuki.

Menurut dia, upaya itu, sekaligus untuk menyuarakan pembukaan blokade Israel terhadap Palestina. Diplomasi parlemen itu, akan terus dilakukan DPR RI lewat sejumlah forum parlemen internasional. ”Dalam kerangka itu kami akan terus menyuarakan pembebasan anggota parlemen Palestina yang sampai saat ini masih ditahan oleh Israel,” kata dia.

Dia menyerukan negara-negara Arab yang posisinya relatif berdekatan dengan Palestina agar satu suara mendukung kemerdekaan Palestina. Marzuki juga meminta, dua organisasi yang menjadi motor pergerakan di Palestina yakni faksi Fatah dan Hamas agar bersatu.

Chairman Al-Aqsha Working Group International Agus Sudarmaji mengungkapkan, konferensi itu sengaja mengambil tema menyongsong pembebasan Al-Aqsha, masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam. ”Kita ingin melihat Al-Quds dibebaskan, dan kita ingin salat bersama-sama di Masjidil Aqsha dalam keadaan bebas merdeka,” kata dia.

Salah satu pembicara di forum itu, KH Muhyiddin Hamidy, Imaam Jama’ah Muslimin berharap, DPR dapat mendesak pemerintah Indonesia agar menyuarakan lagi desakan pembebasan Palestina dalam Sidang Umum PBB yang akan digelar 19 September 2012 nanti

International Conference for The Freedom of Al-Quds and Palestine digelar 2 hari di Bandung mulai hari ini diikuti oleh ulama dan aktivitis pergerakan Islam dari 20 negara. Dalam pertemuan itu hadir juga Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi, serta perwakilan pemerintah Palestina, serta Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha Prof Dr Aly Omar Yakub Abbasy atau Syeikh Ali Al-Abasy.

AHMAD FIKRI

Berita lain:
Polisi Prancis Serbu Rumah Nicolas Sarkozy

Pilot ''Ngaco'' Itu Akhirnya Diputus Tak Bersalah

Pasar Gelap Organ Manusia Meluas di Eropa

Kakek Ini Setia Pakai Sepeda Kado HUT Ke-12

Akhirnya Hillary Bilang ''Maaf'' ke Pakistan

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya