SBY Minta Australia Bebaskan 54 Anak Nelayan

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2012 05:56 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berfoto bersama dengan PM Australia Julia Gillard saat bertemu di Gedung Parlement Northern Territory di Darwin, Selasa (3/7). REUTERS/Daniel Hartley-Allen/Pool

TEMPO.CO , Canberra: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Australia segera membebaskan 54 anak Indonesia yang ditahan atas tuntutan masuk secara ilegal ke negara itu. Menurut Yudhoyono, anak-anak itu merupakan korban praktek penyelundupan manusia.

“Saya menyambut kebijakan Australia membebaskan anak-anak nelayan di bawah umur yang juga korban dari penyelundupan manusia,” kata Yudhoyono saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Australia Julia Gillard di Darwin kemarin.

Yudhoyono menjelaskan, ada 215 warga Indonesia yang ditahan di beberapa penjara di Australia karena dijerat dengan dakwaan membantu penyelundupan manusia ke negeri itu. Atas fakta itu, Yudhoyono menyambut kerja sama kedua negara dalam memerangi penyelundupan manusia dan perdagangan manusia. “Indonesia juga korban dari perdagangan manusia dan penyelundupan orang,” kata Yudhoyono.

Gillard mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, yang berusaha membantu memerangi penyelundupan manusia. Namun Gillard tidak merespons permintaan Yudhoyono untuk membebaskan 54 anak-anak Indonesia dari tahanan Australia.

Baru-baru ini Pemerintah Federal Australia mengkaji kasus 28 warga Indonesia yang dituntut terlibat kasus penyelundupan manusia ke Australia. Dari hasil kajian itu, sebanyak 15 orang dibebaskan karena mempertimbangkan usia mereka. Kajian ini atas dorongan dan permintaan pemerintah Indonesia dan Komisi Hak Asasi Manusia Australia, menyusul perhatian publik yang luas atas penggunaan teknologi sinar-X untuk menentukan usia para tahanan.

Dari Markas Besar Kepolisian Indonesia, polisi mengatakan pelaku penyelundupan manusia ke Australia telah ditangkap oleh Bareskrim pada 20 Juni 2012 di Apartemen Casablanca, Jakarta Timur. “Pelaku yang telah tertangkap yaitu Dawood Amiri bin Hasyim Amiri alias Irfan Hasyim, 19 tahun, warga negara Afganistan,\" kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Anang Iskandar kepada wartawan kemarin.

Saat menangkap, polisi menyita barang bukti berupa 6 telepon seluler milik pelaku, 84 telepon seluler lainnya, laptop, 2 telepon satelit, dan catatan keuangan.

Irfan merupakan pengorganisasi imigran yang berlayar menuju Australia dengan menggunakan kapal pada 23 Juni lalu. Kapal itu membawa sekitar 200 orang dan kemudian tenggelam di perairan Australia, menewaskan 90 orang.

Untuk membawa masuk para imigran gelap, Irfan menarik biaya kapal sekitar US$ 4.000 hingga US$ 8.000 per orang. Para imigran gelap ini diselundupkan melalui Pulau Christmas untuk masuk ke Australia. Pulau ini berada di barat laut perairan Australia tetapi lebih dekat dengan wilayah Indonesia.

Irfan sudah tinggal di Indonesia selama dua tahun dan menikah siri dengan perempuan Indonesia. Ia dijerat dengan pelanggaran Undang-Undang tentang Imigrasi pasal 19 tentang izin tinggal dan pasal 20 tentang penyelundupan. Beberapa tahun terakhir gelombang pencari suaka ke Australia kebanyakan berasal dari Afganistan, Sri Lanka, dan Irak.

ABC NEWS | SYDNEY MORNING HERALD | SUNDARI | RETNO AYU | MARIA RITA

Berita lain:
Kamar Termurah di Hotel Ini Rp 12,46 juta

Reporter TV Suriah Membelot ke Pemberontak

Mugabe di Singapura Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Assad Akui Tembak Jatuh Jet Turki dan Menyesal

Lakukan Promosi Ilegal, Pabrik Obat Glaxo Didenda

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya