Parlemen Myanmar Siapkan UU Dongkrak Ekonomi  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juli 2012 16:28 WIB

AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Yangoon - Parlemen Myanmar mulai berani menata perekonomian dengan menyiapkan rancangan undang-undang setelah setengah abad dalam kekuasaan militer. Meski oposisi hanya menguasai separuh dari parlemen, mereka semakin berani dan vokal. Bahkan ketika pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi yang sementara belum masuk kantor akibat kelelahan setelah melawat ke Eropa.

Parlemen sedang menyiapkan Undang-Undang Antikorupsi dan Undang-Undang Investasi Asing. Myanmar menjadi negara yang penuh dengan korupsi. Dalam catatan Lembaga Transparency Internasional, Myanmar berada di posisi buncit, 180, bersama Afganistan, dari 183 negara.

Ketua Partai Demokrasi Nasional Baru Thein Nyunt, 66 tahun, mengatakan penyusunan undang-undang akan mengikuti beberapa negara maju di Asia. \"Hukum antikorupsi sudah dirancang berdasarkan pada hukum yang serupa dengan Malaysia dan Singapura,\" katanya.

Rancangan Undang-Undang Investasi membuka peluang investor asing untuk menyewa tanah hingga 30 tahun dan diperpanjang dua kali selama 15 tahun. Undang-undang ini dianggap akan mengganjal pengusaha lokal yang tidak mampu bersaing dengan investor asing.

\"Investor asing bisa menyewa tanah tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari pemilik lahan pribadi hingga 50 tahun dalam tahap awal dan ekstensi dapat dibuat untuk dua selama sepuluh tahun berturut-turut, \"kata Khin Shwe, seorang pengusaha sekaligus anggota parlemen.

Sejumlah pengusaha menemui Thura Shwe Mann, anggota parlemen yang berpengaruh. \"Kami benar-benar gelisah memikirkan aturan investasi baru untuk asing karena kita belum siap untuk bermain secara terbuka. Jadi kami berharap review parlemen dan mengubahnya,\" kata seorang pengusaha yang hadir dalam pertemuan itu.

Seorang pejabat senior dari Kementerian Keuangan dan Pendapatan mengatakan ada beberapa aturan hukum penting lainnya yang lama ditunggu-tunggu, seperti hukum pasar modal, yang sangat penting bagi munculnya saham dan surat berharga pasar.

Daiwa Securities Group dan Bursa Saham Tokyo menandatangani perjanjian dengan pemerintah pada 29 Mei dalam pembentukan bursa efek pasar modal. Daiwa mendirikan bursa efek pada tahun 1996, tetapi hanya dua perusahaan publik.

REUTERS | EKO ARI



Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya